DENPASAR, BALIPOST.com – Ekonomi Bali memasuki triwulan II Tahun 2019 mengalami pertumbuhan yang melambat. Hal ini disebabkan oleh beberapa sisi yang menjadi andalan pertumbuhan ekonomi Bali seperti, konsumsi, ekspor luar negeri dan investasi kinerjanya melambat.
Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali, Trisno Nugroho, selain itu kinerja yang melambat juga terjadi di sisi lapangan usaha utama ekonomi Bali seperti kontruksi, transportasi, industri, akomodasi usaha makanan dan minuman. Menariknya, di tengah semua sisi komponen pertumbuhan ekonomi Bali melambat, sektor pertanian dan perdagangan di Bali justru sebaliknya.
Pertumbuhan ekonomi Bali di sektor pertanian dan perdagangan di triwulan II tahun 2019 tetap terakselerasi. Menurut Trisno, untuk sektor pertanian jika triwulan I tahun 2019 sebesar 1,74 persen, kini di triwulan II 2019 sebesar 5,52 persen.
Hal ini disebabkan oleh puncak panen bergeser dari bulan Maret menjadi April, dan peningkatan produksi padi. Sedangkan sektor perdagangan, yang triwulan I sebesar 7,96 persen, kini di triwulan II mencapai 10,97 persen, yang disebabkan oleh pembayaran gaji ke 14 dan THR dengan nilai yang lebih tinggi.
Namun demikian, Trisno mejelaskan bahwa secara umum pertumbuhan ekonomi Bali memang masih kuat. Saat ini, ekonomi Bali tumbuh sebesar 5,64 persen (yoy).
Meskipun angka itu lambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang besarnya mencapai 5,96 persen (yoy), namun capaian pertumbuhan ekonomi Bali tersebut lebih tinggi dibandingkan Nasional yang sebesar 5,05 persen (yoy). Seiring dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi Bali sampai dikalahkan oleh pertumbuhan eknomi NTT, yang pada triwulan II tahun 2019 sebesar 6,36 persen (yoy).
Kendati pertumbuhan yang melambat, namun Trisno optimis di triwulan III, pertumbuhan ekonomi Bali akan makin positif. Hal ini terlihat dari jumlah inflasi masih terkendali. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Bali yang lebih banyak mengandalkan pariwisata, perlu dilakukan inovasi guna mendorong even-even yang menarik wisman datang ke Bali.
Saat ini, pendorong pertumbuhan ekonomi di Bali dilakukan oleh tiga kabupaten melalui yakni Badung, Denpasar dan Gianyar. Sedangkan kabupaten lainnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi pertanian dan perdagangan.
Sementara itu, Ketua Ombudsman RI Perwakilan Bali, Umar Ibnu Alkhatab yang meminta kejelasan soal masalah ekonomi Bali yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Perwakilan BI Bali mengaku optimis dengan perkembangan ekonomi Bali ke depan. Terlebih, dengan angka kemiskinan yang cukup rendah saat ini. (Agung Dharmada/balipost)