NEGARA, BALIPOST.com – Kendati sudah mendekati tahapan Pemilihan Bupati (pilbup) Jembrana, jumlah figur yang berkeinginan maju masih minim. Partai politil (Parpol) yang melakukan penjaringan bakal calon (balon) bupati dan wakil bupati juga masih satu, yakni PDIP.
Padahal, KPU Jembrana pada Pilbup 2020 menganggarkan maksimal lima pasangan calon bupati dan wakil bupati. Di antaranya tiga paslon yang diusung parpol dan dua paslon dari perseorangan (non-parpol).
Ketua KPU Jembrana, I Ketut Gede Tangkas Sudiantara, Jumat (27/9) mengatakan anggaran yang diajukan dan sudah disetujui dari Pemerintah Daerah adalah untuk penyelenggaraan pemilu dengan maksimal lima paslon. Tetapi diakuinya, hingga saat ini belum ada baik dari parpol maupun perseorangan yang menanyakan terkait tahapan ini. “Secara nasional tahapan sudah dimulai 23 September lalu. Di sini kita menunggu NPHD dan begitu anggaran turun KPU akan sosialisasi untuk calon perseorangan,” ujar Tangkas.
Sosialisasi untuk paslon independen atau perseorangan ini juga perlu disosialisaikan, berkaitan dengan syarat-syarat dan lainnya. Anggaran sebesar Rp 18,5 miliar selain untuk lima paslon, juga untuk penyelenggaraan pemilihan di 520 TPS.
Sementara itu dari pengamatan hingga menjelang Oktober, baru satu parpol yang sudah melakukan penjaringan. Sebagai parpol yang memiliki suara terbanyak, PDIP memiliki peluang mengusung paslon sendiri.
Dalam penjaringan di internal partai, ada tiga figur yang berminat mendaftarkan diri. Untuk bakal calon Bupati, Made Kembang Hartawan dan Ida Bagus Susrama. Dan bakal calon Wakil Bupati, I Dewa Putu Mertayasa.
Berbeda dengan parpol lainnya yang mau tidak mau harus berkoalisi. Seperti Partai Golkar dan Gerindra yang masing-masing memiliki enam kursi dan empat kursi di legislatif.
Plt Ketua DPD II Golkar Jembrana, I Made Suardana beberapa waktu lalu mengatakan tergait Pilbup Jembrana, Golkar masih menunggu petunjuk dari DPD Provinsi dan Pusat. Tetapi Golkar menurutnya juga tengah melakukan survei-survei untuk mencari figur bukan hanya di lingkup kader Golkar saja.
Di internal Golkar Jembrana, beberapa figur juga memiliki kans untuk diusung. Seperti dirinya yang saat ini menduduki kursi DPRD Provinsi, I Ketut Widastra dan I Wayan Suardika. “Yang jelas kami juga melakukan survei dan menunggu petunjuk dari pusat. Termasuk komunikasi politik dengan parpol lain. Baik parpol penguasa maupun parpol lainnya,” ujar Suardana. (Surya Dharma/balipost)