AMLAPURA, BALIPOST.com – Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem terus mendata jumlah petani yang ditarget mendapatkan kartu tani. Sesuai data yang dimiliki, puluhan ribu lebih petani menjadi sasaran untuk menerima kartu tersebut.
Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian Karangasem Made Mawa mengungkapkan, pihaknya menargetkan 42 ribu lebih petani mendapat kartu tani. Dari jumlah tersebut, 14.815 petani datanya sudah dimasukkan. “Dari jumlah data petani yang sudah diinput, baru sekitar 13 ribu kartu yang dicetak,” ujarnya, Senin (30/9).
Belum semua petani datanya berhasil diinput karena ada beberapa kendala. Di antaranya, petani belum memiliki E-KTP dan petani belum melakukan perekaman data E-KTP lantaran usianya sudah tua. Sebab, sebagian pesar petani usianya di atas 50 tahun. Jarang anak muda yang mau berprofesi menjadi petani.
“Petani yang belum diinput tersebar di semua kecamatan di Karangasem. Melihat kondisi ini, kami berharap kadus respek untuk mau ikut membantu mendorong warganya yang mau melakukan perekaman E-KTP, sehingga datanya bisa kami input. Karena tanpa E-KTP, petugas tidak bisa menginputnya,” katanya.
Dijelaskannya, tidak semua petani di Karangasem mendapatkan kartu tani. Petani yang memperoleh kartu tani merupakan petani yang sudah bergabung dalam kelompok subak tegalan, subak sawah, dan kelompok tani. “Petani yang menerima kartu tani ini memiliki luas lahan yang digarap maksimal 2 hektar per orang. Pembagian kartu akan dilakukan minggu ketiga Oktober dan bertahap,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, petani yang menerima kartu tani akan mendapatkan subsidi pupuk jenis urea, ZA,SP-36, Phonska, dan Petroganik. Di luar nama-nama itu, pupuk tidak bersubsidi. ”Kami harapkan pemberian kartu tani bisa membantu dan mempermudah petani dalam mengambil pupuk untuk pertanian,” tegas Mawa. (Eka Parananda/balipost)