Demo yang terjadi belakangan ini seolah datang bak air bah. Tiba-tiba besar dan membuat semua kota bergerak. Kondisi ini tentu layak disikapi dengan kajian yang lebih matang. Biasanya air bah datang ketika penyangga hutan sudah keropos dan pemalakan kayu hutan terjadi dengan ganasnya.

Mungkin hal ini bisa juga dipahami, jika demo kali ini sebagai reaksi atas ketidakpuasan atas jalannya reformasi. Lama menanti wujud perubahannya namun bentuknya tak kunjung datang. Malah, ada kesan regulasi yang dirancang menghambat terwujudnya sasarna reformasi.

Baca juga:  Tanpa Dikawal Polisi, Aksi Demo Bakar Gambar Kajati Berlangsung di Pengadilan

Terlepas dari apa pesan demo tersebut dan apa yang ingin ditagih dari pemerintah, kita tetap harus menjaga mertabat kebangsaan. Mudah-mudahan setelah demo besar-besaran mengepung negeri ini, elite bangsa ini sadar.

Bahwa masih banyak yang tak puas dengan jalannya demokrasi dan target reformasi. Mari jaga bangsa ini dengan memahami aspirasi rakyatnya, bukan aspirasi para pemegang mandat rakyat. Hak-hak politik jangan digunakan sesuka hatinya.

Baca juga:  Bebaskan Lahan Pertanian di Gianyar dari Pajak

Saya juga berharap mari kita jaga stabilitas bangsa ini. Ketika tekanan dan cobaan lingkungan mulai dari kabut asap hingga tekanan ekonomi, sebaiknya kita bersatu melakukan pengawalan terhadap kebijakan dan program pemerintah.

Jangan lagi melakukan hal-hal destruktif yang merugikan  bangsa ini. Saya juga berharap kesadaran berbangsa makin menguat dengan kesadaran menumbuhkan solidaritas dan toleransi. Negara jangan memberi ruang kepada perusuh jika langkah komunikasi sudah diabaikan.

Baca juga:  Ratusan Orang Demo Tuntut PM Malaysia Mundur

I Wayan Arsana

Gianyar, Bali

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *