Wisatawan melihat Pantai Nyangnyang, Desa Pecatu, Kuta Selatan, dari ketinggian karena akses jalan terjal dan berupa jalan setapak. (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Akses jalan menuju Pantai Nyangnyang saat ini belum bisa dilalui, karena terlalu terjal dan masih berupa jalan setapak. Hal itu membuat wisatawan yang mulai ramai berkunjung ke sana terpaksa harus turun melalui jalan terjal.

Untuk itu, penataan Pantai Nyangnyang, Desa Pecatu, Kuta Selatan, akan dijadikan salah satu usulan prioritas Musrenbang RKPD Tahun 2020. Penataan yang diusulkan berupa pengaspalan jalan menuju pantai seiring dengan geliat wisatawan berkunjung ke pantai tersebut.

Menurut Bendesa Adat Pecatu, Made Sumerta, Selasa (1/10), melihat pantai tersebut berpotensi menjadi destinasi baru di Kabupaten Badung, penataan sudah selayaknya dilakukan. Hal itu akan membuat PAD Badung semakin meningkat dan tentunya masyarakat bisa diberdayakan di sana. Apalagi penataan akses jalan tersebut juga akan memfasilitas warga yang hendak sembahyang di Pura Goa Dalem Batu Metandal yang ada di Pantai Nyangnyang.

Baca juga:  Jelang Tahun Baru, BNNP Koordinasi dengan Ekspedisi

Anggota DPRD Badung itu menyatakan, rencana penataan sebenarnya sudah sempat ditindaklanjuti oleh Dinas PUPR Badung. Pada 2017 telah ada DED penataan senilai Rp 6,7 miliar dan rencananya tahun 2018 mulai dikerjakan, namun urung terlaksana karena ada penyesuaian anggaran.

“Harapan kami tahun 2020 penataan Pantai Nyangnyang bisa menjadi skala prioritas dikerjakan. Kondisi Pantai Nyangnyang sangat bagus, bentangannya 6-7 km, berpasir putih, ada penyu bertelur di sana. Ini kan sangat menarik dan akan membuat varian destinasi di Badung bertambah,” pungkasnya.

Baca juga:  Warga Pecatu Keluhkan Pemasangan Kabel yang Semrawut

Setelah penataan fisik rampung, pihaknya berencana melanjutkan dengan penataan kawasan Pantai Nyangnyang agar lebih rapi dan tertib. Sebab, pantai ini kadang dipergunakan untuk berjualan minuman menggunakan rompok nonpermanen. Hal itu tentunya kurang bagus secara estetika, sehingga perlu difasilitasi dengan penataan fasilitas dan zona peruntukannya.

Sumerta menambahkan, kawasan Pantai Nyangnyang akan dikonsep sebagai lokasi wisata kuliner tanpa menghilangkan kesan privasi pantai. Wisatawan yang berwisata ke kawasan luar Pura Uluwatu untuk menyaksikan pementasan kecak, diharapkan bisa dipaketkan dengan kuliner di Pantai Nyangnyang. “Jadi, ini sekaligus untuk mengurai kemacetan saat usai menonton kecak di Uluwatu,” tandasnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Berkunjung ke Tanah Suci Umat Buddha di Tiongkok
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *