DENPASAR, BALIPOST.com – Wakil gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, didampingi Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, Selasa (1/10), melepas atlet Run For Bali yang akan keliling Pulau Dewata, Serka Dewa Gede Astawa di depan Makodam, Denpasar. Lari menempuh jarak 374 kilometer dan baru pertama kali di Bali ini berlangsung selama 5 hari hingga 5 Oktober mendatang dan finish-nya di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar Timur, bertepatan dengan HUT ke-74 TNI.
Wagub Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang akrab dipanggil Cok Ace ini menyampaikan, ia melihat even ini dari berbagai perspektif. “Pertama, saya mengapresiasi apa yang dilakukan Kodam IX/Udayana menyelenggarakan Run For Bali yang menempuh jarak 374 kilometer. Tentu kita ingin memasyarakatkan kembali olahraga dan menjadikan lari dan jalan jadi budaya hidup masyarakat Bali,” ujarnya.
Kedua, lari jarak 374 kilometer akan melewati sawah dan akan jadi kesan tersendiri. Selain itu bahwa Bali sangat solid dan bersatu karena Serka Dewa Astawa saat lari sambil mengibarkan bendera Merah Putih sehingga akan menggugah dan meningkatkan kembali rasa nasionalisme. “Ketiga, Bali tidak lepas dari dunia pariwisata sehingga kami harapkan even ini dibesarkan beritanya,” ungkap mantan Bupati Gianyar ini.
Sementara Pangdam Mayjen Benny Susianto menyampaikan, even ini diselanggarakan dalam rangka memperingati HUT ke-74 TNI. “Rasa syukur kami panjatkan dan bentuk tanggung jawab kami kepada Bangsa Indonesia bahwa TNI profesional. Salah satu nasionalisme TNI kita tunjukan lari ini,” ungkapnya.
Kemampuan lebih dimiliki Serka Dewa Astawa tersebut, lanjut Benny Susianto, jadi kebanggan personel Kodam. Dengan kemampuan dimiliki Babinsa Desa Kintamani ini, menjadi suntikan motivasi kepad personel lainnya. Sehingga diharapkan seluruh prajurit memiliki kempuan sama dengan Dewa Astawa.
“Even ini dibuat paling tidak memberikan sumbangsih sedikit untuk masyarakat Bali. Membudayakan lari sebagai gaya hidup sehingga mampu membuat masyarakat Bali sehat. Sehat itu tidak mahal kalau kita mengerti cara menjaga kesehatan. Tapi kalau sakit maka sehat itu jadi mahal,” tegas jenderal bintang dua di pundak ini.
Adapun rute yang ditempuh selama 5 hari, start depan Makodam menuju Kabupaten Karangasem, Buleleng, Negara, Tabanan dan Denpasar. “Ada lima kabupaten/kota dilalui. Waktu yang dipilih sore sampai pagi, kalau siang panas dan membahayakan keselamatan. Tiap etape didampingi pelari pendamping 10 orang,” ungkapnya.
Serka Dewa Gede Astawa mengatakan, perlu latihan rutin dan menyiapkan fisik dan mentak yang kuat. Lari itu tidak hanya kecepatan saja, tapi bagaimana menjaga perut nyaman selama lari. “Ini lari pertama menempuh jarak jauh ini. Persiapannya hanya latihan rutin, segi makanan disesuaikan. Ada khusus makanan dibuat dan disiapkan sendiri,” ungkapnya.
Perlu diketahui, Serka Dewa Gede Astawa berdinas sebagai Babinsa Koramil 1626-04/Kintamani, Kodim 1626/Bangli. Di tengah kesibukannya sebagai seorang Babinsa, Serka Astawa dikaruniai dua anak ini selalu menyempatkan diri untuk latihan lari, baik di wilayah binaannya atau selepas dari dinas, dengan volume latihan antara 15 – 20 kilometer setiap latihan dengan medan bervariasi.
Prestasi telah diraihnya, Juara 2 Tontangkas AD tahun 2001, Juara 3 Lomba Lari HUT Divif 2 Kostrad tahun 2004, Juara 2 Lomba Lari Banyuwangi Ijen Green Run 15 kilometer tahun 2017, Juara 1 Banyuwangi Ijen Green Run tahun 2018 dan Juara 1 Riau Ultra Merdeka Run 74 kilometer tahun 2019. (Kerta Negara/balipost)