Warga antre untuk mendapatkan air dari tangki PDAM Gianyar, Kamis (3/10). (BP/ist)

GIANYAR, BALIPOST.com – Bocornya pipa distribusi air dari SPAM Petanu di By-pass I.B. Mantra akibat oknum yang membakar sampah sembarangan, berbuntut panjang. Akibat kebocoran itu, ribuan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Gianyar mengalami gangguan air hingga Kamis (3/10). Sementara PDAM Gianyar menderita kerugian puluhan juta rupiah.

Dirut PDAM Gianyar Made Sastra Kencana mengakui ribuan pelanggan masih mengalami gangguan aliran PDAM. Kondisi ini terjadi karena jaringan pipa distribusi dari SPAM Petanu itu mati cukup lama, padahal proses perbaikan pipa yang terbakar sudah rampung, Rabu (2/10). “Karena off sampai lima hari, maka kami masih perlu waktu untuk normalisasi kembali dan mengatur semua valve yang sudah diubah,“ katanya.

Baca juga:  Truk Pengangkut Kayu Bakar Masuk Jurang

Menyikapi kondisi itu, pihaknya sudah melakukan sejumlah langkah, seperti mengerahkan air tangki ke pelanggan dan mengambil air dari zona lain secara bergilir. Di sisi lain, jumlah pelanggan yang terganggu sebanyak 2.947 sambungan rumah. “Pendapatan yang hilang selama lima hari sekitar Rp 70 juta dan biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 3 juta,“ bebernya.

Sastra Kencana kembali mengimbau masyarakat untuk tidak membakar sampah sembarangan, apalagi di dekat pipa milik pemerintah. Ia juga berharap desain pipa perlintasan sesuaikan dengan ketentuan yakni menggunakan pipa besi.

Tidak mau terulang dengan kondisi ini, PDAM Gianyar tahun depan akan mengusulkan pemisahan jaringan dari pipa Petanu zona Sukawati via perempatan Jalan Pantai Purnama. “Kami usulkan pemisahan yang didanai oleh APBN dengan pagu Rp 10 miliar. Proyek ini juga untuk menunjang program strategis Pasar Seni Sukawati dan debit yang akan disuplai untuk pasar dan sekitarnya sekitar 30 liter untuk pelayanan zona Sukawati,“ ujarnya.

Baca juga:  Eksekusi Bangunan di Tanah Negara, Satpol PP Gianyar Koordinasi dengan Pemprov Bali

Direksi PDAM Gianyar juga memohon kepada Bupati Gianyar agar memanfaatkan lahan di sekitar Lapangan Sutasoma yang digunakan untuk pembuatan reservoir (penampungan) 500 kubik air. “Dengan ini, September tahun depan sudah bisa dimanfaatkan, sehingga zona Sukawati, Guwang, Celuk, Candra Asri, Manikan, dan seputarannya jadi lebih baik,“ tandasnnya.

Diberitakan sebelumnya, warga seputaran Kecamatan Blahbatuh dan Sukawati mengeluhkan pelayanan PDAM Gianyar pada Senin (30/9). Pasalnya, sejak beberapa hari terkahir pelayanan air terganggu. PDAM Gianyar yang menelusuri keluhan itu mendapati pipa bocor akibat pembakaran sampah.

Baca juga:  Sejumlah Bangunan Rusak, Perbaikan Pasar Negara Diwacanakan Secara Swadaya

Direktur Utama PDAM Gianyar Ir. Made Sastra Kencana sudah mengecek keluhan tersebut. Menurutnya, PDAM Gianyar tidak pernah mematikan distribusi air, kecuali jika ada gangguan disebabkan oleh longsor, listrik padam, galian drainase, atau peningkatan/pelebaran jalan. “Setelah kami cek, pasokan air ke pelanggan alami gangguan karena pipa HDPE distribusi air dari SPAM Petanu bocor,” ungkapnya.

Dikatakannya, pipa jenis HDPE itu bocor pascamengalami perubahan warna akibat terpapar suhu panas. Diduga suhu panas itu dipicu oleh pembakaran sampah di jalur By-pass Mantra, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *