Petugas kepolisian dari Polsek Abang bersama petugas medis melakukan olah TKP korban meninggal di perbukitan Meringang, Kamis (3/10). (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Wisatawan asing Benjamin Philip Pereira meninggal dunia usai melaksanakan aktivitas haiking atau jalan-jalan di perbukitan Meringang di Banjar Dinas Seloni, Desa Culik, Abang, Karangasem, Kamis (3/10). Turis asal Amerika Serikat (AS) ini meregang nyawa diduga akibat kelelahan.

Kapolsek Abang AKP I Nyoman Wiranata di lokasi kejadian mengungkapkan, sekitar pukul 05.30 Wita saksi I Wayan Tambun menjemput korban di Buluh Bungalow untuk jalan-jalan di perbukitan Meringang. Keduanya kemudian berangkat menuju lokasi. Mereka memarkir sepeda motornya di areal parkir yang ada di bawah Perbukitan Meringang. Selanjutnya Tambun dan korban menyusuri jalan aspal dan tangga yang ada di perbukitan Meringang.

Baca juga:  Triwulan I, Target Retribusi Parkir Jembrana Belum Tercapai

Setelah berjalan sekitar 30 menit, korban berhenti di suatu tempat untuk mengambil foto pemandangan memakai ponsel, sedangkan Tambun duduk di belakangnya. Selang beberapa menit, tubuh korban tiba-tiba rebah ke belakang dan langusng kejang-kejang. Tambun tidak bisa berbuat banyak untuk melakukan pertolongan. Ia menghubungi rekannya I Nyoman Ngetis Artana untuk datang ke lokasi kejadian termasuk petugas medis dari Puskesmas Abang II. “Setelah itu, petugas medis memeriksa korban. Oleh petugas medis, korban dinyatakan sudah meninggal dunia,” katanya.

Baca juga:  Perbekel Diminta Tak Gunakan DD untuk Jalan-jalan

Tambun yang juga pemandu wisata menyatakan, dirinya dihubungi oleh I Nyoman Ngetis Artana untuk mengantar Pereira melakukan aitivitas haiking di Perbukitan Meringang. Ia mengantar tamunya jalan-jalan sekitar pukul 05.00. “Saya baru pertama kali mengantar tamu ke perbukitan Meringang. Kebetulan rumah saya dekat dengan lokasi ini,” ucapnya.

Selama dalam perjalanan, dirinya tidak sempat berkomunikasi dengan korban karena tidak bisa berbahasa Inggris. Tambun hanya mengikuti dan menunjukkan arah ke mana korban akan berjalan. ”Korban tidak mengeluh kelelahan. Korban baru berhenti di lokasi yang datar untuk mengambil foto pemandangan. Setelah itu, korban tiba-tiba rebah ke belakang lanjut mengalami kejang-kejang,” tuturnya.

Baca juga:  Direspons Positif, Mendikbud Buka PBM Tatap Muka

Pada hari yang sama ditemukan mayat di Dusun Tohpati, Desa Bebandem. Korbannya adalah I Wayan Suartana (70) yang meninggal dunia diduga akibat terpeleset di selokan. Saksi Wayan Raka menuturkan, korban kerap mabuk. Sebelum meninggal, korban ditemukan anaknya di sawah dalam kondisi mabuk. “Dugaan sementara korban meninggal akibat mabuk, sehingga jalannya tidak terkendali dan terpeleset,” ujarnya.

Kapolsek Bebandem AKP I Wayan Sukarita membenarkan temuan warga meninggal dunia itu. “Hasil pemeriksaan tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” jelasnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *