JAKARTA, BALIPOST.com – Bambang Soesatyo (Bamsoet) akhirnya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua MPR RI periode 2019-2024 melalui Sidang Paripurna MPR di Gedung Nusantara (Gedung Kura-kura), Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis malam (3/10). Rapat paripurna Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Pimpinan MPR RI periode 2019-2024 dipimpin Anggota MPR RI tertua Abdul Wahab Dalimunthe (80 tahun) dari Fraksi Partai Demokrat dan Hillary Brigitta Lasut (23) dari Fraksi Partai NasDem selaku Pimpinan MPR sementara.
Terpilihnya Bamsoet disepakati setelah Fraksi Partai Gerindra di MPR sepakat mengusungnya menjadi Ketua MPR periode 2019-2024. “Kami Gerindra sudah sepakat usung Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR periode 2019-2024,” kata Ketua Fraksi Gerindra di MPR Riza Patria dalam rapat paripurna.
Riza mengakui sebelumnya Gerindra sejak awal mengusulkan agar Ahmad Muzani dapat menjadi Ketua MPR. Namun, demi kepentingan yang lebih besar, persatuan, dan kesatuan maka Gerindra mengedepankan musyawarah mufakat. Dia berkata, keputusan itu juga berdasarkan hasil konsultasi antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Hasil konsultasi Prabowo dengan Megawati maka Prabowo dan Megawati sepakat untuk kepentingan lebih besar kami sepakat jaga MPR dalam forum musyawarah dalam memutuskan kebijakan penting,” katanya.
Mendengar pernyataan Gerindra, pimpinan sementara Abdul Wahab Dalimunthe kemudian menanyakan kepada seluruh anggota MPR tentang kesepakatan untuk memilih Bamsoet.
“Dengan persetujuan Gerindra yang terakhir, secara musyawarah mufakat dan aklamasi saudara Bambang Soesatyo terpilih sebagai ketua MPR. Setuju?,” tanya Abdul Wahab.
Serentak anggota yang hadir menjawab,”Setuju”.
Sebelumnya, sembilan fraksi di MPR dan kelompok DPD RI menggelar rapat gabungan sekaligus menyepakati nama-nama Pimpinan MPR yang diajukan masing-masing fraksi dan Pimpinan MPR dari Kelompok DPD RI.
Hasil lengkap 10 Pimpinan MPR RI periode 2019-2024 itu adalah Bambang Soesatyo (Ketua MPR), didampingi sembilan Wakil Ketua MPR RI yaitu Ahmad Basarah Fraksi PDIP), Ahmad Muzani (Fraksi Gerindra), Lestari Moerdijat (Fraksi NasDem), Jazilul Fawaid (Fraksi PKB), Syarief Hasan (Fraksi Demokrat), Hidayat Nur Wahid (Fraksi PKS), Zulkifli Hasan (Fraksi PAN), Arsul Sani (Fraksi PPP), dan Fadel Muhammad (Kelompok DPD RI).
Nama-nama itu kemudian dibacakan pimpinan paripurna Abdul Wahab Dalimunthe dan disetujui rapat paripurna. Keputusan aklamasi sudah terlihat ketika mayoritas fraksi mengingikan agar keputusan diambil secara musyawarah mufakat.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS yang juga pimpinan MPR dari Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid menegaskan pertimbangan partainya memilih Bamsoet. Menurutnya, pilihan PKS yang akhirnya dijatuhkan kepada Partai Golkar karena mereka menghormati proses musyawarah mufakat dalam penentuan Ketua MPR. “PKS bisa menerima usulan untuk mendukung Pak Bambang Soesatyo sebagai calon Ketua MPR,” kata Hidayat disela-sela rapat konsultasi di kompleks parlemen.
Kata Hidayat, keputusan PKS mendukung Bamsoet untuk menghindari pemilihan Ketua MPR melalui pemungutan suara (voting). Meskipun Pimpinan Fraksi Gerindra dan Ahmad Muzani terus melobi agar PKS mendukung dari Gerindra. “Kami sangat menghormati musyawarah mufakat. Kan tadi kami bicara di nomor ke-7, di nomor 1 sampai ke 6, dimulai PDIP, Golkar, PKB, NasDem, kemudian Demokrat, PKS, dan Gerindra bicara terakhir. Semuanya menyebutkan mendukung Pak Bambang Soesatyo,” ungkap Hidayat Nur Wahid.
Dukungan kepada Bamsoet makin kuat tatkala 136 anggota DPD RI memberikan dukungan penuh kepadanya. “Ini surat yang telah kami keluarkan berupa pernyataan resmi sikap DPD RI untuk dukungan kami dari DPD RI kepada Bapak Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR RI dan untuk Wakil Ketua MPR RI dari DPD RI, Bapak Fadel Muhammad,” ucap Ketua Kelompok DPD RI di MPR, Insiawati Ayus (Iin) didampingi Sekretaris Kelompok DPD RI di MPR, Abraham Paul Liyanto usai rapat konsultasi.
Ditanya tentang dasar pertimbangan DPD memberikan dukungan kepada Bamsoet, Insiawati menjelaskan peritmbangannya lebih pada komitmen dan kerjasama antara Golkar dengan DPD. “MPR RI adalah rumah besar dan kami pertajam dengan kerjasama, kemitraan lembaga dengan fraksi-fraksi khusnya Partai Golkar,” imbuh Insiawati. (Hardianto/balipost)