Salah satu perajin logam sedang menyelesaikan produk kerajinan. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Hasil tracking kegiatan dunia usaha berdasarkan Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI KPw) Provinsi Bali mengindikasikan perekonomian Bali pada triwulan III 2019 akan tumbuh positif. Lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan II 2019.

Menurut Deputi Direktur KPwBI Provinsi Bali M. Setyawan Santoso, hal ini tercermin dari perkiraan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) triwulan III 2019 yang sebesar 38,32 persen, lebih tinggi dibandingkan SBT triwulan II 2019 yang sebesar 28,94 persen. Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia mengindikasikan kinerja sektor industri pengolahan pada triwulan III 2019 berada pada level ekspansi dengan indeks sebesar 57,34 persen.

Peningkatan kinerja industri pengolahan pada triwulan III 2019 terutama didorong oleh peningkatan jumlah karyawan dengan indeks PMI sebesar 10,65 persen. Akselerasi pertumbuhan kegiatan usaha diperkirakan terjadi pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum, konstruksi serta perdagangan besar dan eceran.

Baca juga:  Ini, Proyeksi BI untuk Pertumbuhan Ekonomi Bali di 2021

Peningkatan kinerja usaha di triwulan laporan terutama disebabkan oleh masuknya periode high season khususnya wisatawan mancanegara yang berdampak pada naiknya kegiatan usaha terkait industri pariwisata di Bali. Pertumbuhan positif kinerja dunia usaha secara umum didukung oleh masih baiknya kondisi likuiditas dan rentabilitas pada triwulan II 2019 meski lebih rendah dari periode sebelumnya.

Saldo bersih (SB) kondisi likuiditas pada triwulan II 2019 tercatat sebesar 42,61 persen. Selain itu, kemampuan perusahaan untuk mencetak laba (rentabilitas) juga masih cukup baik, meski berada pada tendensi menurun.

Saldo bersih rentabilitas pada triwulan II 2019 tercatat sebesar 39,5 persen atau sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan lalu yang sebesar 44,2 persen. Sementara untuk akses kredit perbankan, responden menilai akses kredit perbankan pada triwulan II 2019 relatif tidak mengalami perubahan dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin pada SB akses kredit selama tiga bulan terakhir sebesar 4,7 persen.

Baca juga:  Belasan Motor Knalpot Brong Terjaring di Sanur

Sejalan dengan kondisi keuangan perusahaan yang relative terjaga, sebagian besar (81,40 persen) responden mengkonfirmasi bahwa akses kredit perbankan pada triwulan II 2019 berada pada kondisi normal. Sementara 11,63 persen responden menjawab akses kredit perbankan pada triwulan II 2019 lebih mudah dan 6,98 persen responden menilai akses kredit perbankan lebih sulit dibanding periode sebelumnya.

Seiring dengan pertumbuhan positif kinerja usaha secara umum, tingkat penggunaan tenaga kerja mengalami peningkatan dibanding triwulan sebelumnya. SBT tingkat penggunaan tenaga kerja triwulan III 2019 tercatat sebesar 7,02 persen diperkirakan meningkat dari triwulan II 2019 yang sebesar -6,04 persen.

Baca juga:  Banyak Anggota Kodam Sembuh Setelah Diisolasi Terpusat

Peningkatan penggunaan tenaga kerja terutama terjadi pada sektor kontruksi, real estate serta transportasi dan pergudangan. Hal ini dipicu optimisme perusahaan terhadap peningkatan kegiatan usaha pada keseluruhan 2019, sehingga mulai melakukan penambahan tenaga kerja di 2019.

Sementara itu, investasi di triwulan III 2019 diperkirakan tumbuh positif dan meningkat pada level terbatas. Hal ini terindikasi dari SBT perkiraan investasi yang sebesar 7,65 persen, sedikit lebih tinggi dibanding triwulan II 2019 yang sebesar 7,54 persen. Peningkatan investasi di triwulan III 2019 diperkirakan bersumber dari kegiatan pada lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan serta real estate. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *