BANGLI, BALIPOST.com – Keberadaan Gedung Sasana Budaya Giri Kusuma Bangli sejak beberapa tahun terakhir tidak pernah lagi dimanfaatkan untuk menggelar pementasan seni. Terlebih pasca ambruknya atap bangunan gedung utama sekitar dua tahun lalu.
Anggota DPRD Bangli Nengah Dwi Madya Yani mendorong Pemkab Bangli segera melakukan perbaikan bahkan membangun ulang fasilitas umum tersebut, sehingga bisa menjadi wadah yang nyaman bagi para seniman untuk berkarya. Diungkapkan Madya Yani, Gedung Sasana Budaya Giri Kusuma yang berlokasi di Jalan Sriwijaya dibangun sekitar tahun 1983.
Dulunya pada zaman Pemerintahan Bupati Ida Bagus Ladip, gedung itu menjadi tempat yang sering dimanfaatkan Pemkab Bangli untuk melaksanakan berbagai macam acara. Seperti acara pelantikan pejabat, kesenian, lomba hingga pameran.
Tak hanya itu, saat dirinya masih remaja dan aktif berkecimpung di kesenian drama gong, tempat tersebut juga sering dimanfaatkan masyarakat dan para seniman untuk menggelar latihan. “Kalau dulu aktif sekali. Semua kegiatan dilaksanakan di sana,” ungkapnya, Jumat (4/10).
Sejak beberapa tahun terakhir, aktivitas di Sasana Budaya terus menurun dan nyaris tidak pernah ada kegiatan Apalagi sejak atap bangunan gedung ambruk dan belum mendapat perbaikan sampai sekarang.
Sebagai seniman, Madya Yani mengaku cukup miris melihat kondisi gedung Sasana Budaya saat ini yang sudah lama rusak dan dibiarkan terbengkalai.
Dia pun meminta Pemkab Bangli untuk segera melakukan perbaikan terhadap fasilitas gedung tersebut. Bahkan jika memungkinkan agar dibangun ulang.
Politisi PDIP ini menyadari saat ini kondisi keuangan Bangli sedang terbatas. Namun menurutnya, hal itu bukan alasan.
Pemkab diharapkan aktif untuk mengupayakan dana perbaikan dengan mengajukan usulan bantuan keuangan khusus ke Pemkab Badung, Pemerintah Provinsi atau mengusulkan bantuan dana ke Pemerintah Pusat. “Sebagai alternatif anggaran pembangunan bisa dicoba diusulkan ke Badung, Provinsi atau Pusat. Terlebih saat ini Gubernur Bali sangat berkomitmen untuk memajukan seni,” kata politisi wanita yang duduk di Komisi II DPRD Bangli itu.
Dengan diperbaiki, nantinya pemerintah serta semua elemen masyarakat bisa memanfaatkan kembali fasilitas tersebut sebagai pusat seni dan tempat untuk menggelar kegiatan lainnya. Saat ini diakuinya fasilitas umum di Bangli yang bisa dimanfaatkan masyarakat terutama seniman untuk berkarya masih sangat kurang.
Sementara itu, Kabag Umum Setda Bangli Made Mahindra Putra dikonfirmasi belum bisa memberikan kepastian terkait perencanaan Sasana Budaya kedepannya. Dikatakannya, sesuai keinginan Bupati, Sasana Budaya akan diperbaiki dan tetap dimanfaatkan sebagai pusat kesenian.
Sementara dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) ingin menggunakan Sasana Budaya untuk pengembangan kantor. “Kelanjutannya mungkin nanti kita akan sampaikan ke Bapeda untuk perencanaan selanjutnya. Kalau mau diperbaiki, harus ada perencanaan, ada DED,” kata Mahindra. (Dayu Swasrina/balipost)