SINGARAJA, BALIPOST.com – Kebakaran kembali terjadi di Buleleng. Dalam waktu bersamaan, dua unit rumah permanen di Banjar Dinas Bolangan, Desa Kayu Putih, Kecamatan banjar ditemukan terbakar Sabtu (5/10) malam.

Tidak saja bangunan rumah, perlengkapan rumah tangga dan cengkeh siap jual milik korban gagal diselamatkan. Kebakaran yang melanda rumah milik dua bersaudara kandung ini diketahui terjadi sekitar pukul 21.30 Wita.

Dua rumah masing-maing milik Ketut Panca (56) berukuran 5,5 x 8 meter persegi dan Gede Budiarta (60) dengan ukuran 6 x 7 meter persegi tiba-tiba terbakar. Kebakaran terjadi ketika pemilik rumah dan keluarga sedang tertidur.

Baca juga:  Jatuh di Jalan, Pemotor Tewas Tertabrak Truk

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, seluruh barang perlengkapan rumah tangga, hingga cengkeh hasil panen yang siap jual gagal diselamatkan.

Api menghanguskan kedua rumah itu bersama isinya. Api dapat dipadamkan setelah tiga unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian.

Kapolsek Banjar Kompol Nyoman Sumarajaya seizin Kapolres Buleleng AKBP Suratno, S.IK membenarkan peristiwa kebakaran itu. Sumarajaya mengatakan, pertama kali kebakaran ini diketahui ketika istri Ketut Panca terbangun dari tidur karena mendengar ada suara letupan yang mirip mercon meledak di atas plafon rumahnya.

Baca juga:  Buleleng Ajukan Proposal Senilai Rp 86 Milyar Untuk Tata Kawasan Danau Kembar

Saksi berusaha membangunkan korban. Saat akan memastikan sumber letupan itu, korban terkejut menemukan kobaran api.

Keduanya panik dan berusaha memindahkan barang berharga miliknya. Namun hal itu sia-sia, karena api semakin cepat membesar dan merembet ke bangunan rumah milik Budiantara.

Api baru bisa dipadamkan tiga unit mobil damkar tiba di lokasi kejadian. “Saksi yang menemukan pertama kali istrinya diawali ada letupan dan tidak berselang lama api sudah besar di atas plafon dan semakin membesar hingga kedua rumah itu terbakar,” katanya.

Baca juga:  Puing Kebakaran Kapal Ikan Mulai Dibersihkan

Menurut Sumarajaya, keterangan korban, sebelum kejadian jaringan listrik di rumahnya sudah mengalami gangguan. Hanya saja, korban menunda untuk memperbaiki jaringan di rumahnya itu. “Korban menyebut kalau di KWH meter listriknya sering ada suara letupan dan listriknya sering mati. PLN sudah mengecek dan memang dugaan sementara itu karena korsleting,” sebutnya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *