DENPASAR, BALIPOST.com – Baru pertama kali terjadi di Bali, atlet lari mampu menembus 374 kilometer. Ratusan kilometer itu ditempuh selama empat malam.
Sangat membanggakan lagi atlet tersebut orang Bali asli yaitu Serka I Dewa Gede Astawa, Babinsa Koramil 1626-04/Kintamani, Kodim 1626/Bangli.
Setelah mendapat laporan jika Serka Astawa atlet lari nasional, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto memberi mandat kepada Astawa agar memberikan hadiah terbaik pada HUT ke-74 TNI.
Astawa pun memutuskan siap lari keliling Bali menempuh jarak 374 kilometer, meskipun ini baru pertama kalinya. Ia sukses melaksanakan tugas tersebut dan bendera merah putih yang selalu mendampinginya selama lari diserahkan kepada Pangdam saat mencapai garis finish di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar Timur, bertepatan dengan puncak peringatan HUT ke-74 TNI.
“Saya bangga pada kesempatan HUT ke-74 TNI bisa mempersembahkan yang terbaik untuk tNI. Tujuannya positif supaya tetap berolahraga agar sehat dan dengan berolahraga banyak yang kita dapat. Pikiran positif, pikiran yang baik. Dengan berolahraga mari kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa,” tegas Serka Astawa, Sabtu (5/10).
Ia mengaku selama lari, banyak hambatan dan tantangan dihadapinya. “Luar biasa hambatan di lintasan. Tapi dengan komitmen yang kuat dan dukungan seta support, TNI, Polri dan masyarakat akhirnya saya bisa menyelesaikan tugas saya di Run for Bali dengan baik,” ujarnya.
Ditanya soal hambatan tersebut, ia mengaku sedikit mengalami depresi dan halusinasi tidak terkontrol. Bahkan sempat jatuh di jalan aspal.
Namun, dia mampu mengatasi semua itu berkat dukungan Ida Sang Hyang Widi Wasa, support dari rekan-rekannya TNI dan Polri, komunitas serta masyarakat sehingga semua bisa dilalui dengan baik.
Dengan suara serak karena sangat terharu, Astawa mengaku bangga memiliki istri, R. Cousa Prima Arista. “Dia (Cousa) sangat men-support saya. Tanpa istri, mungkin saya tidak bisa berdiri di sini. Istri selalu mendampingi. Saya mungkin tidak bisa menyelesaikan tugas ini kalau tidak diterapi oleh istri. Usai menempuh jarak 100 (kilometer) diterapi, 200 diterapi, 300 diterapi lagi sampai bisa finish,” ujar Astawa didampingi sang istri, Causa.
Sedangkan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto menyampaikan, selama empat malam Astawa lari rata-rata 100 kilometer. Hanya malam terakhir 74 kilometer karena targetnya 374 kilometer.
“Mudah-mudahan kami dapat terus meningkatkan kemampuan sebagai prajurit yang profesional dan bisa memberikan dharma bakti terbaik kepada negara serta bangsa ini,” tegas Pangdam. (Kerta Negara/balipost)