Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kehadiran internet banking, semakin memudahkan penggunanya untuk melakukan transaksi keuangan online. Kapan dan di mana pun Anda, bisa dengan mudah melakukan transaksi keuangan, dengan hanya bermodalkan ponsel saja.

Namun, para pengguna internet banking bukannya aman sepenuhnya. Agar Anda bisa terhindar dari risiko penipuan, jangan ragu mengikuti 5 tips dari Swara Tunaiku berikut!

1. Abaikan Pesan dari Email atau Nomor yang Meminta Data Pribadi

Data pribadi nasabah seperti password, pin, atau pun user id bersifat sangat rahasia, hanya Anda yang mengetahuinya. Pihak bank juga bahkan tak memiliki hak sedikit pun, untuk memaksa Anda memberitahukan data pribadi tersebut. Namun masalahnya, banyak nasabah yang telanjur percaya pada email atau pesan yang berisikan permintaan data pribadi, yang mengatasnamakan pihak bank.

Jika Anda mendapat email atau pesan yang mengatasnamakan bank tempat Anda menabung, sebaiknya diabaikan saja. Apalagi jika pesannya berisikan permintaan data yang sangat rahasia. Kejahatan ini dinamakan dengan phishing. Jika memang terjadi masalah pada rekening Anda, pihak bank akan langsung menghubungi Anda, lalu meminta Anda mengurusnya langsung ke bank.

Baca juga:  Ingin Klaim Asuransi Rumah? Perhatikan Syarat dan Prosesnya!

2. Gunakan Password Unik dengan Tingkat Keamanan yang Tinggi

Pembobolan akun internet banking seseorang, banyak disebabkan karena kurang uniknya password yang digunakan. Password yang diambil dari tanggal lahir, nomor telepon, ataupun deret angka dan huruf yang mudah ditebak, tak dianjurkan untuk digunakan. Buatlah password untuk internet banking Anda, dengan mengombinasikan huruf serta angka, sehingga makin rumit.

Selain itu, biasakan juga untuk mengganti password Anda secara berkala. Jika tak sempat untuk menggantinya setiap selesai transaksi, gantilah setiap 60 hari sekali. Penggantian password ini tentu saja untuk meminimalkan terjadinya kebocoran password yang Anda gunakan. Semakin unik dan semakin sering password Anda diganti, maka transaksi internet banking semakin terlindungi.

Baca juga:  Penyuka Kosmetik Korea? Ini 5 Skincare Murah Asal Negeri Ginseng

3. Lakukan Transaksi Internet Banking dengan Paket Data Sendiri 

Jangan biasakan melakukan transaksi internet banking, saat Anda nebeng atau menumpang internet pada orang lain. Penggunaan hotspot atau wifi untuk transaksi internet banking berisiko membuat informasi pribadi Anda rentan diretas oleh pihak tak bertanggung jawab. Kalau sekiranya paket data Anda sedang habis, sebaiknya isi ulang dulu sebelum melakukan transaksi internet banking.

4. Pastikan URL Internet Banking yang Dituju Resmi dan Terproteksi

Jika sekiranya Anda tak menggunakan internet banking lewat aplikasi resmi, pastikan keaslian dari URL yang Anda tuju. Gunakan hanya URL yang resmi dari bank, kalau bisa ketikkan langsung di mesin pencarian agar tak terjadi kesalahan. URL bank yang resmi dan juga terproteksi, ditandai dengan ‘https’ pada alamatnya dan juga terdapat ikon berupa gembok saat Anda memasukinya.

Baca juga:  Target Transaksi Rp 19 M dan 15 Ribu Pengunjung

5. Pasang Antivirus dengan Versi yang Paling Baru pada Gawai

Jangan biarkan antivirus pada ponsel atau komputer yang sering Anda gunakan untuk bertransaksi online, dalam versi lama. Penggunaan antivirus yang out of date, berisiko membuat komputer atau ponsel diserang malware, yang mengakibatkan bocornya data pribadi yang Anda miliki. Gunakan versi terbaru dari antivirus berbayar, karena perlindungan yang diberikan juga akan menyeluruh.

Tersedianya pilihan transaksi keuangan lewat dunia maya, tentu memberi manfaat bagi para nasabah. Namun, di balik kepraktisan ini, terdapat celah yang berpotensi dimanfaatkan oleh pihak yang tak bertanggung jawab, untuk mencuri uang nasabah. Nah, untuk menghindari hal yang tak diinginkan tersebut, Anda bisa mengikuti 5 tips di atas dalam setiap melakukan transaksi internet banking. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *