DENPASAR, BALIPOST.com – Gedung Sekolah Dasar di Kota Denpasar cukup banyak yang berusia uzur, karena dibangun pada 1975 hingga 1980-an. Artinya, gedung-gedung tersebut kini sudah berusia 39 tahun lebih, sehingga selayaknya diperbaiki bahkan dibangun baru.
Ketua Komisi IV DPRD Denpasar Drs. I Wayan Duaja di kantornya, Senin (7/10), mengatakan, komisinya sudah melakukan kunjungan ke Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) setempat. Dari hasil kunjungan tersebut, komisi yang membidangi masalah pendidikan ini melihat banyak gedung sekolah yang sudah berusia.
“Kami mendesak Disdikpora untuk melakukan pendataan secara menyeluruh kondisi gedung sekolah yang sudah tua. Hal ini untuk bisa melihat kondisi sesungguhnya gedung sekolah yang masih dipakai dan menjadi prioritas untuk diperbaiki,” ujar politisi Golkar ini.
Duaja mengatakan, gedung sekolah yang sudah berumur harus menjadi perhatian bersama. Terlebih saat ini pemerintahan Jokowi menjadikan sektor pendidikan sebagai prioritas yang harus ditangani. Artinya, bidang pendidikan wajib digarap lebih serius.
Di sisi lain, saat ini renovasi bangunan gedung sekolah masih tetap berlanjut. Setidaknya 13 SD diperbaiki yang ditangani Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). “Salah satunya gedung SDN 9 Sumerta,” kata Kadis PUPR Denpasar Ngurah Jimmy Sidarta.
Pembangunan gedung juga dilakukan di SDN 1 Penatih dan SDN 3 Peguyangan. Proyek ini sempat ditinjau Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara belum lama berselang. Pihaknya mengapresiasi program pembangunan gedung sekolah sudah berjalan sesuai rencana.
Pembangunan SDN 9 Sumerta yang dilaksanakan oleh PT Megatama Perkasa dengan nilai kontrak Rp 1,4 miliar lebih ditarget selesai 18 Desember 2019. Sementara pembangunan gedung SDN 1 Penatih yang dilaksanakan oleh CV Tenaga Inti dengan nilai kontrak Rp 2,4 miliar lebih ditarget tuntas 13 Desember 2019. Pembangunan SDN 3 Peguyangan yang dilaksanakan oleh CV Karya Alam Semesta dengan nilai kontrak Rp 1,5 miliar lebih ditarget rampung 18 Desember 2019.
Sementara itu, Kadisdikpora Denpasar Wayan Gunawan menyatakan saat ini timnya sedang mendata keberadaan sekolah. “Staf saya masih di lapangan untuk mendata,” jelasnya. (Asmara Putra/balipost)