NEGARA, BALIPOST.com – Ratusan warga di desa Berambang, Kecamatan Negara, mengalami krisis air bersih. Warga yang tinggal di perbukitan ini tidak mendapatkan air bersih dari pipa swadaya sejak empat bulan belakangan ini.
Hal ini diakibatkan musim kemarau sehingga sumber air yang disalurkan ke pipa itu mengering dan tidak muncul air. Guna mengatasi itu, mobil tangki dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, Senin (7/10) menyalurkan air bersih ke warga.
Selama ini, untuk keperluan sehari-hari warga terpaksa mencari air bersih memanfatkan sumber mata air yang berada di luar Pura Tangimeyeh, Desa berambang. Di dua sumber mata air ini, secara bergantian warga mengambil air menggunakan jeriken ataupun galon.
Selain untuk keperluan memasak dan air minum, sungai kecil di depan Pura ini juga dimanfaatkan warga untuk mandi dan mencuci. “Pipa dari atas tidak mengalir, sudah cukup lama hampir empat bulanan. Untuk keperluan air, kita menggunakan air disini,” terang salah seorang warga Ketut Suastika.
Kondisi ini menurut warga hampir setiap tahun terjadi, terutama memasuki musim kemarau. Sumber air dari pegunungan tak ada mengalir air sehingga berdampak pada warga yang menggantungkan air dari sana. “Inilah kalau bisa dibantu bikin bak untuk menaikkan air ke atas, mungkin masih bisa. Semestinya pemerintah tanggap,” ujar Kartono, warga lainnya.
Sebelumnya warga di Berangbang ini juga sempat mendapatkan pasokan air dari BPBD Jembrana sebanyak 5000 liter air. Menurut warga air bantuan itu tidak cukup setelah dibagi ke masyarakat. Sebab jumlahnya ratusan orang. Warga berharap pemerintah membantu membuat bak air penampungan. (Surya Dharma/balipost)