SINGARAJA, BALIPOST.com – Kabupaten Buleleng menjadi tuan rumah Perkemahan Wirakarya (PW) Daerah Bali Tahun 2019. Pertemuan para Pramuka Penegak dan Pendega dari sembilan kabupaten dan kota di Bali ini dipusatkan di Bumi Perkemahaman Dusun Mekar Sari, Desa Patas, Kecamatan Gerokgak.

Selain menjadi ajang persiapan PW Nasional yang akan datang, aksi Gerakan Pramuka di Bali ini melancarkan aksi kepeduliannya dalam mengedukasi masyarakat dan membantu pembuatan jamban gratis untuk warga di sekitar lokasi PW Wirakarya. PW Wirakarya ini dibuka Ketua Kwarda Pramuka Bali Dewa Made Indra didampingi Ketua Kuwarcab Pramuka Buleleng Dewa Ketut Puspaka, M.P, pimpinan Organsiasi Perangkat Daerah (OPD) dan Muspika Gerokgak.

Ketua Kuwarda Pramuka Bali Dewa Made Indra mengatakan, PW yang sudah menadi agenda rutin sengaja menyasar daerah yang memang jau dari pusat perkotaan. Ini karena semua materi kegiatan selama PW berlangsung, pihkanya ingin memberikan pembinaan kepada Gerakan Pramuka untuk mengetahui kondisi dan membangkitkan kepedulian sosial setiap Parmuka di Bali dalam kehidupan bermasayrakat. “Kenapa saya bawa ke sini (Desa Patas-red) karena ingin adik-adik Pramuka di Bali ini lebih peduli dengan kondisi lingkungan, persoalan sosial dan turun tangan dengan  memecahkan masalah yang terjadi di masyarakat,” katanya.

Baca juga:  Peringati Hari Baden Powell ke-162, Dewa Indra Harap Pramuka Jadi Generasi Tangguh Bangun Bali

Salah satu materi penting dalam PW Wirakarya kali ini, lanjut Made Indra, peserta akan turun tangan melakukan edukasi kepada masyarakat terhadap pentinggnya kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan. Materi ini penting sejalan dengan kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster dalam agenda pembangunan menuju Bali Sehat.

Setelah mengedukasi, Gerakan Pramuka sendiri berpartisipasi aktif dalam menyumbangkan jamban sehat. Dari aksi ini, peserta PW Wirakarya membangun 10 unit jamban sehat kepada warga di sekitar Bumi Perkemahaman. “Konsep Wirakarya ini tidak saja membantu pembangunan fisiknnya, namun yang pertama Gerakan Pramuka adalah mengedukasi kalau sudah warga sadar dan baru bantuan pembuatan fisiknya, sehingga akan mencapai target yang kita inginkan di mana warga sadar menjaga lingkungan, dan memotivasi untuk membuat jamban sehat untuk keluarga,” katanya.

Baca juga:  TNI dan Relawan Bangun Jamban untuk Kakek Lumpuh

Momen PW Wirakarya di Bali Utara ini semakin meyakinkan kalau ke depan Kwarda Pramuka Bali akan membuka Bumi Perkemahaman di Desa Patas, Kecamatan Gerokgak. Hal ini karena selama ini Kuwarda Pramuka Bali sudah melakukan pendekatan kepada pemerintah daerah untuk mengusulkan agar tanah milik pemprov yang selama dinilai kurang produktif, dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan Pramuka di Bali. “Saya sudah koordinasi lisan dan sekarang dokumen kepemilikananya akan saya cek, dan sepertinya kalau tanah ini kurang produktif, dan kalau dijadikan tempat melaksanakan pendidikan salah satunya Pramuka, maka saya yakin aset ini akan memebrikan manfaat tidak saja secara ekonoomi, namun menunjang pendidikan di daerah kita,” jelasnya.

Baca juga:  Ini, Harapan Buwas untuk Pramuka Bali

Pada akhir acara, Ketua Kwarda Pramuka Bali Made Indra menyerahkan tanda penghargaan Lencana Darma Bakti kepada 8 orang tokoh Pramuka di Bali. Salah satunya penerima lencana itu adalah Ketua Kwarcab Pramuka Buleleng Ir. Dewa Ketut Puspaka, M.P. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *