Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali Wayan Sunarta. (BP/san)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bawang putih dan bawang merah merupakan jenis komoditi yang memiliki pengaruh terhadap inflasi suatu daerah. Harga bawang ditentukan oleh produksi di tingkat petani. Jika sedikit akan berpengaruh pada kenaikan harga yang signifikan. Karenanya, untuk menjaga kestabilan harga sekaligus meningkatkan kualitas dan menjaga produksinya, pemerintah pusat memberikan bantuan pengembangan bawang untuk daerah yang berpotensi.

Bali tahun 2019 ini mendapatkan bantuan pengembangan bawang seluas 460 hektar, masing-masing 350 hektar bawang putih dan 110 bawang merah. Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali Wayan Sunarta menyatakan hal itu, Rabu (9/10).

Baca juga:  Kios di Pasar Adat Renon Terbakar, Kerugian Jutaan Rupiah

Menurutnya, pengembangan bawang diberikan pada daerah yang berpotensi dan kecocokan agroklimat atau iklim yang mendukung. Di Bali, daerah yang mendapatkan pengembangan bawang putih adalah Kabupaten Tabanan seluas 200 hektar, Bangli 100 hektar, dan Buleleng 50 hektar.

Pengembangan bawang merah ada dua jenis, yaitu bawang merah umbi dan bawang merah biji. Pengembangan bawang merah umbi di Buleleng seluas 20 hektar, Tabanan 20 hektar, Bangli 30 hektar, dan Karangasem 30 hektar. Sementara untuk pengembangan bawang merah biji, di Tabanan dan Bangli masing-masing lima hektar.

Baca juga:  Wamenkeu Dorong Potensi APBN dan APBD Untuk Pengadaan Produk Dalam Negeri

Program pengembangan bawang ini sudah berjalan di beberapa daerah kecuali bawang putih di Bangli karena sedang menunggu musim hujan pada November. ”Sebagian sudah berjalan dan sudah dilakukan penanaman. Sekarang tinggal pembinaan saja agar hasilnya baik dan berkualitas,” papar Sunarta.

Target bantuan pengembangan bawang ini untuk meningkatkan produksi bawang dan kualitasnya. Peningkatan produksi diharapkan bisa memenuhi kebutuhan bawang di dalam negeri dan menjaga kestabilan harga. ”Program ini sudah mulai terlihat hasilnya. Tahun lalu Indonesia harus ekspor bawang merah karena kelebihan produksi,” tambahnya.

Baca juga:  Dua Mobil Tabrakan di Renon, Sejumlah Penumpang Terluka

Harga bawang merah dan bawang putih saat ini cukup stabil. Meski terjadi kenaikan, tidak naik signifikan. Diharapkan lewat program ini ke depan, Indonesia bisa memenuhi kebutuhan bawang putih dan menekan impor. (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *