Kapolsek Dentim Kompol I Nyoman Karang Adiputra bertemu dengan Ketua Orari Daerah Bali Ida Bagus Gde Arnawa. (BP/ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tak hanya saat pemilu dan pilkada, pilkades pun rawan penyebaran hoax. Jika tidak diantisipasi akan mengakibatkan kegaduhan di masyarakat. Untuk itu, Kapolsek Denpasar Timur (Dentim) Kompol I Nyoman Karang Adiputra menggandeng pimpinan komunitas atau organisasi untuk bersama-sama menangkal berita bohong.

“Upaya menangkal hoax bersama-sama pimpinan organisasi, komunitas, dan masyarakat terus kami lakukan. (Kamis) saya bertemu dengan Ketua Orari Daerah Bali Ida Bagus Gde Arnawa,” kata Kapolsek Kompol Karang di Denpasar, Jumat (11/10).

Hal itu dilakukan karena anggota Orari Bali Bali sangat banyak sekitar 4 ribu orang. Bahkan, anggota organisasi ini tersebar hingga pelosok desa. “Jangan sampai mereka tersusupi atau ditunggangi orang-orang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan hoax. Apalagi sampai termakan hoax. Di sinilah pentingnya peran pimpinan organisasi atau komunitas melakukan pengawasan,” ucapnya.

Baca juga:  Cegah Klaster Baru Usai Lebaran, Polisi Perketat Pengawasan Bus dan Travel

Menurut mantan anggota Spripim Polda Bali tersebut, dalam waktu dekat akan digelar pilkades serentak di Denpasar. Tidak menutup kemungkinan ada oknum yang menggunakan hoax untuk menjatuhkan kredibilitas salah satu calon. Kalau tidak diantisipasi, akan menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

“Jangan salah, penyebaran hoax juga terjadi saat pilkades. Oleh karena itu, masyarakat saya imbau supaya jangan mudah mempercayai informasi yang belum tentu benar. Cek dulu kebenarannya. Paling penting adalah tetap menjaga persatuan, kerukunan, keamanan, dan kenyamanan di masyarakat,” tegasnya.

Baca juga:  Monitoring, Tim Gabungan Kembali Cek Toko Tiongkok di Badung

Ida Bagus Arnawa sependapat dan mendukung kepolisian menangkap berita bohong. Sebagai Ketua Orari Bali, ia selalu mengimbau anggotanya supaya turut mencegah penyebaran hoax dan tetap menjaga persatuan serta kesatuan bangsa.

“Saya sendiri menjadi korban hoax. Saat ini saya salah satu calon Kepala Desa Sumerta Kaja. Tiba-tiba beredar berita kalau saya tidak mengurus izin anggota Orari Bali dan dicurigai menggunakan uang iuran untuk kepentingan pribadi. Padahal sebagian izin anggota Orari Bali sudah keluar dan sisanya masih diproses di Orari Pusat. Buktinya ada,” jelasnya.

Baca juga:  Cegah Pekerja Migran Ilegal, Disnaker Gianyar Sosialisasi Mekanisme dan Prosedur Bekerja ke Luar Negeri

Arnawa mengimbau masyarakat khususnya anggota Orari Bali jangan sampai telibat penyebaran informasi bohong. Apalagi pada masa pilkada dan pilkades.(Ngurah Kertanegara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *