MANGUPURA, BALIPOST.com – Wakil rakyat di DPRD Kabupaten Badung menyoroti perihal sejumlah proyek pembangunan gedung sekolah yang mandek. Legislator Gumi Keris meminta program pendidikan menjadi prioritas utama dalam pembahasan APBD Tahun 2020, sehingga tak lagi tertunda tahun depan.
Ketua Komisi IV DPRD Badung Made Sumerta mengemukakan itu saat dimintai konfirmasinya, Jumat (11/10). Komisi yang membidangi masalah pendidikan ini menyadari kondisi keuangan Badung saat ini yang pendapatannya belum mencapai target, namun tetap berharap pembangun sekolah prioritas utama 2020. “Kami minta tahun 2020 tidak ada lagi penundaan dalam pembangunan atau renovasi sekolah-sekolah dan tidak menjadi perencanaan yang tidak tuntas,” ujarnya.
Menurutnya, kebutuhan ruang belajar sangat mendesak. Terlebih, kondisi sekolah-sekolah pada saat penerimaan siswa pada tahun ajaran baru mengalami kelebihan beban, karena sebaran sekolah dan jumlah kelas yang terbatas. “Sebetulnya tidak hanya SMPN 5 Abiansemal yang batal dibangun. Sejumlah SMP lain juga sama, seperti di Kuta, Jimbaran, dan Ungasan,” katanya.
Politisi asal Desa Pecatu, Kuta Selatan, itu mengaku sudah melakukan rapat kerja dengan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Badung. “Mudah-mudahan kondisi pendapatan stabil, sehingga program pembangunan sekolah ini bisa terlaksana,” ungkapnya seraya menambahkan, pembangunan fisik tidak dapat dilakukan pada anggaran perubahan mengingat waktunya sangat singkat.
Seperti diketahui, pembangunan SMPN 5 Abiansemal batal dilakukan tahun ini. Pembatalan pembangunan sekolah yang terletak di Banjar Dirgahayu, Gerih, Kecamatan Abiansemal, lantaran keterbatasan anggaran. Pembangunan SMPN 5 Abiansemal tersebut akan dianggarakan lagi oleh Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung pada tahun 2020.
Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika membenarkan pembangunan SMPN 5 Abiansemal tak jadi digarap tahun 2019. “Karena ada berbagai pertimbangan, jadi pembangunan SMPN 5 Abiansemal kami ditunda. Tapi SMPN 6 Mengwi tetap lanjut,” sebutnya.
Menurut birokrat asal Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, itu, siswa SMPN 5 Abiansemal sementara meminjam tempat di SD 1 dan SD 5 Abiansemal untuk kegiatan belajar, sedangkan SMPN 6 Mengwi di SD 2 Kekeran. (Parwata/balipost)