SEMARAPURA, BALIPOST.com – Gudang menyimpan souvenir dari kayu di Banjar Tegal, Desa Tangkas, Kecamatan Klungkung, tiba-tiba terbakar, Minggu (13/10). Kebakaran tersebut langsung menghanguskan seluruh isi gudang.
Peristiwa ini dipicu saat pemiliknya memanaskan air menggunakan kayu bakar di sekitarnya. Namun, ketika api sudah membesar, justru ditinggal pergi menyapu pekarangan.
Kepala Satpol PP dan Damkar Klungkung, Putu Suarta, mengatakan peristiwa tersebut terjadi begitu cepat. Awalnya pemilik gudang I Wayan Japa (56) memasak air di tungku tradisional yang memakai kayu bakar. Gudang tempat menyimpan kerajinan gantungan kunci itu, persis berada di sebelah rumahnya.
Ketika memasak air itulah, dia tidak menungguinya. Korban mengaku meninggalkannya, sambil bekerja membersihkan pekarangan rumahnya.
Sekitar pukul 10.30 Wita, Japa melihat dari pekarangan rumah ada kepulan asap hitam yang cukup besar dari gudang samping rumahnya itu. Setelah didekati, rupanya api dari tungku tempat dia memanaskan air sudah membesar.
Api itu membakar pilar dan penyangga atap bangunan serta barang-barang yang tersimpan di gudang tersebut. Japa sempat histeris dan berteriak minta tolong kepada warga sekitar.
Tetangga di sekitar rumahnya pun langsung berdatangan untuk membantu memadamkan api dengan alat seadanya. Warga menggunakan peralatan seadanya, menyiramkan air menggunakan ember.
Sementara anak korban, Nyoman Gde Yatindra bergegas menghubungi Damkar Klungkung. Sekitar pukul 10.40 Wita, Damkar Klungkung tiba di lokasi, dengan mengerahkan tiga unit mobil damkar. Petugas langsung melakukan tindakan pemadaman.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kebakaran gudang berukuran sekitar 10 m x 8 m itu, mengakibatkan korban mengalami kerugian sekitar Rp 100 juta.
Sebab, satu pilar bangunan, sebagian usuk serta rangka atap bangunan ludes terbakar. Selain itu 3 karung kerajinan milik korban juga hangus terbakar.
Dari hasil olah TKP, Suarta menegaskan dugaan awal penyebab kebakaran, akibat api dari kayu bakar terkena tiupan angin dan menyambar pilar bangunan gudang yang persis ada di sebelah tungku. “Bisa juga karena percikan api tersebut menyambar karung tempat penyimpanan barang kerajinan, sehingga mudah membakar segala yang terbuat dari kayu di TKP,” katanya.
Meski mengalami kerugian cukup besar, korban memilih tidak melaporkannya ke pihak kepolisian. Ia mengaku ikhlas menerima kejadian ini dan menganggap hal tersebut sebuah musibah dari sebuah kelalaian korban sendiri. (Bagiarta/balipost)