SEMARAPURA, BALIPOST.com – Bertepatan dengan Purnama Kapat, Minggu (13/10), digelar puncak Karya Ngusaba Nini di Pura Dasar Buana Gelgel. Ritual yang digelar setiap tahun ini diikuti ribuan umat yang datang dari seluruh Bali.

Bertepatan dengan Ngusaba Nini, juga digelar pewintenan massal, untuk ratusan calon pinandita. Ribuan umat dari 28 banjar di Desa Adat Gelgel, kompak ngaturang ngayah, setelah umat dari seluruh Bali hadir ngaturang bhakti di pura setempat.

Ritual Agung ini diawali dengan pelaksanaan pemelastian yang diikuti seluruh iring-iringan Ida Betara di Pura Dasar Buana Gelgel, pada Jumat (11/10), menuju Segara Klotok. Selanjutnya, bertepatan dengan Purnama Kapat, Redite Umanis, Minggu (13/10), berlangsung puncak Karya Ngusaba Nini.

Baca juga:  Ribuan Orang Ngiring "Mapurwa Daksina" Rangkaian Puncak Karya Maligia Jangkep 

Penyarikan Desa Gelgel Mangku Gde Eka Semayaputra, menyatakan bersamaan dengan pelaksanaan Puncak Karya Ngusaba Nini juga digelar Upakara Pewintenan Massal dengan peserta calon pinandita dari seluruh Bali. Dari kalangan umum sebanyak 298 orang dan dari kalangan prajuru setempat, terdiri dari klian subak, klian dalem, klian banjar,prajuru desa sebanyak 40 orang.

Total yang ikut pawintenan sebanyak 338 orang. “Pewintenan ini disebut Samkara Eka Jati,” katanya.

Bendesa Adat Gelgel Putu Gde Arimbawa, menambahkan puncak karya Ngusaba Nini dipuput beberapa sulinggih. Pada mandala utama di-puput Ida Pedanda Istri Anom Keniten dari Gria Dawan klod, Ida Pedanda Gde Jumpung Putra Keniten dari Gria Jumpung, Kamasan dan Ida Pedanda Gde Pradnya Putra dari Gria Wanasari, Sidemen,Karangasem.

Baca juga:  Puluhan Krama Ikuti Pujawali Jelih di Pura Dalem Bajangan

Sementara pada Madya Mandala di Bale Agung, di-puput Ida Dalem Surya Darma Sogata dari Puri Klungkung. Bersamaan dengan karya Pengusabaan ini, pada Utama Mandala sekitar pukul 18.00 Wita, juga dilaksanakan upakara metiti mamah serta upakara petik rambut bagi yang memiliki anak-anak yang masih balita.

Dia menambahkan, Ngusaba Nini pada prinsipnya sebagai wujud rasa syukur para petani yang tergabung dalam krama subak, atas hasil panen pertanian yang mereka nikmati. Sekaligus mengucapkan parama suksma kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Ida Batara Sri atas hasil yang melimpah dinikmati seluruh warga petani yang ada di wilayah wewengkon Desa Adat Gelgel.

Baca juga:  Pujawali di Pura Dasar Buana Gelgel, Pamedek Membludak

Setelah puncak karya ini, Ida Batara Dasar Buana Gelgel dan Ida Batara Dangka, nyejer selama tiga hari. Kepada umat Hindu yang belum pedek tangkil dipersilahkan langsung ke Pura Dasar Buana Gelgel, sebelum karya Ngusaba Nini masineb. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *