SEMARAPURA, BALIPOST.com – Puncak karya Pengusaban Panyegjeg Jagat di Pura Kahyangan Jagat, Pura Penataran Ped, Nusa Penida, berlangsung Minggu (13/10). Karya yang berlangsung setiap tahun ganjil di Pura Penataran Ped ini, dihadiri ribuan umat Hindu, termasuk Bupati Klungkung Nyoman Suwirta dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.
Setelah puncak karya ini, selanjutnya Senin (14/10), digelar Nyepi Segara. Seluruh kegiatan di laut dihentikan total selama sehari.
Manggala Prawartaka Karya I Nyoman Sukarta, mengatakan Karya Pangusaban Penyegjeg Jagat Nusa Penida ini dipuput tiga sulinggih, yakni Ida Pandita Rsi Agung Dwijaksara, Ida Bhagawan Sari Putha Sogatha Samyoga dan Ida Nabe Sri Mpu Dhaksa Jaya Dhyana. Rangkaian upacara pengusaban ini sudah dimulai dari Saniscara Paing Merakih (14/9), diawali dengan upacara matur piuning, maguru piduka, nuasen karya, dilanjutkan Sukra Wage Uye (11/10), dilakukan upacara melasti, memasar dan mendak.
“Pada saat Nyepi Segara seluruh kegiatan kelautan diberhentikan selama satu hari, tidak boleh ada aktivitas apapun di laut,” ujar Sukarta.
Upacara Ngusaba ini dilakukan secara rutin setiap tahun dan bergilir digelar di Pura Sad Kahyangan Penataran Agung Ped pada tahun ganjil dan Pura Sad Kahyangan Batu Medau pada tahun genap. “Upacara ini bisa diartikan sebagai pemahayu jagat. Sehingga bernama karya Ngusaba Penyegjeg Jagat Nusa Penida, supaya tetap ajeg jagat Nusa Penida ini,” imbuhnya.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta berharap melalui upacara Pangusaban Penyegjeg Jagat yang jatuh setiap Purnama Kapat ini, umat sedharma bersama-sama mendoakan seluruh rangkaian upacara berjalan dengan lancar, sembari memohon keselamatan dan kerahayuan jagat. Sehingga alam beserta isinya selalu dalam keadaan damai. “Dari pengusaban ini diharapkan mampu menciptakan kerahayuan Jagat Bali, Klungkung, khususnya untuk masyarakat Nusa Penida,” ujar Bupati Asal Nusa Ceningan ini. (Bagiarta/balipost)