Hamparan bunga gemitir di salah satu kebun milik petani. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kebutuhan bunga gemitir di Bali cukup tinggi, terutama saat mendekati hari raya. Pada saat itu, biasanya harga bunga menjadi mahal.

Tawaran harga tinggi ini menyebabkan banyak petani yang beralih menanam bunga alih-alih tanaman hortikultura lain seperti jagung dan kedelai. Sayangnya, harga bunga gemitir tidak selamanya tinggi.

Ada waktu-waktu tertertu yaitu saat terjadi kelebihan produksi tetapi permintaan rendah menyebabkan harganya anjlok. Untuk menjaga kestabilan harga ini, diperlukan langkah-langkah untuk mengolah bunga ini menjadi produk yang bernilai jual.

Salah satunya menjadikan bunga gemitir bahan baku untuk pakan ikan hias. Ervani Sjoekoer, GM Bali Gemitir Group, beberapa waktu lalu mengatakan pihaknya saat ini sedang menjalin kerjasama dengan Balai Riset Budidaya ikan hias, Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam memproduksi pakan ikan ini.

Baca juga:  Stok Aspal Langka, Jalan Sedap Malam Terdampak

Nantinya bahan baku akan dipenuhi oleh petani bunga Gemitir. ”Dengan mengolah bunga gumitir menjadi pakan ikan hias, mereka tidak perlu khawatir lagi terkait harga bunga yang anjlok. Karena nantinya bunga Gemitir tidak hanya untuk upacara saja,” ujarnya.

Ia melanjutkan pihaknya optimis bisa memenuhi bahan baku untuk pakan ikan hias, dibutuhkan 5 ton tepung Gemitir per bulan. Sebab dari penelitian, produk bunga Gemitir sehari di Bali bisa mencapai 30-40 ton dan ada peningkatan yang signifikan saat hari-hari raya.

Baca juga:  Pangdam: Kewaspadaan Terkait COVID-19 Masih Rendah

Sementara itu peneliti nutrisi ikan dari Balai Riset, Sukarman, MSi mengatakan yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas ikan hias adalah pigmen yang terkandung dalam bunga gemitir. Dari penelitian semua jenis Gemitir itu bisa diolah menjadi pakan ikan hias. ”Meski kandungan pigmennya berbeda- beda yaitu ada yang kuning, oranye dan merah tetapi semua jenis Gemitir bisa dijadikan bahan baku pakan ikan hias,” ujarnya.

Baca juga:  Sablun Berlabuh di Persis Solo

Ia melanjutkan untuk membuat 1 kilogram tepung bunga gemitir membutuhkan setidaknya 17-20 kilogram bunga gemitir basah. Dan untuk ini, sudah ada permintaan secara kontinyu minimal lima ton per bulan.

Menurutnya dengan adanya kerjasama ini diharapkan bisa membantu petani baik petani ikan maupun bunga. ”Petani ikan mendapatkan harga pakan sesuai dan kualitas ikan hias yang baik. Sementara petani bunga gemitir bisa tetap menikmati keuntungan pada saat harga bunga anjok,” ujarnya. (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *