Gubernur Koster saat menggelar doa bersama di Pura Penataran Agung Besakih. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Gubernur Bali Wayan Koster memimpin doa bersama di Penataran Agung Pura Besakih, Karangasem, Kamis (17/10) pagi. Doa bersama digelar untuk keamanan, kedamaian, kelancaran, dan kesuksesan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024, Bapak Ir. H Joko Widodo dan KH. Ma’aruf Amin.

Doa bersama yang dipuput Ida Pedanda Gede Kerta Yoga dari Griya Panji Budakeling, Ida Pedanda Gede Wayan Tianyar dari Griya Menara Sinduwati Desa Sidemen, dan Ida Sri Bagawan Putra Nata Nawa Wangsa Pemayun dari Kedatuan Kawista Pupuan ini diikuti bupati/walikota se-Bali, Kepala OPD di lingkungan Pemprov Bali, Bendesa Agung Majelis Desa Adat, para pemangku, serta masyarakat umum. Juga hadir Ketua PHDI Bali, I Gusti Ngurah Sudiana dan Wakapolda Bali, Brigjen Pol. I Wayan Sunartha.

“Saya juga sudah mengeluarkan Surat Edaran untuk menghimbau agar pada hari ini semua komponen masyarakat Bali baik yang beragama Hindu maupun saudara-saudara kita pemeluk Agama Islam, Katholik, Protestan, Buddha, Khong Hu Cu, serta aliran kepercayaan untuk melakukan doa bersama pada jam yang sama di tempat masing-masing di seluruh Bali,” ujarnya.

Baca juga:  Sehari Nihil, Kasus Positif COVID-19 di Bali Bertambah Lagi

Menurut Koster, tidak ada motif politik dalam penyelenggaraan doa bersama. Begitu juga bukan karena pasangan Presiden-Wakil Presiden Terpilih memenangkan suara mayoritas di Bali. Namun karena seluruh masyarakat Bali sungguh-sungguh menginginkan agar negara dan bangsa, termasuk para pemimpin dan rakyatnya, selalu berada dalam keadaan damai dan sejahtera.

Doa yang dipanjatkan dengan tulus dan sepenuh hati dipercaya memiliki kekuatan yang luar biasa. “Sebagai Orang Bali, kita meyakini bahwa upaya apapun yang kita lakukan sebagai manusia harus selalu melibatkan unsur sekala dan niskala. Tanpa pelibatan kedua unsur tersebut maka besar kemungkinan upaya yang kita lakukan akan berakhir dengan sia-sia,” jelas mantan anggota DPR RI ini.

Baca juga:  Pemilik Palinggih Bersanding Kloset Bantah Ikut Aliran Kepercayaan

Koster menambahkan, doa, upakara dan upacara merupakan perwujudan dari upaya niskala yang selama ini telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Bali. Upaya niskala lewat doa bersama diharapkan memberi kontribusi bagi kedamaian dan keamanan Negara dan Bangsa Indonesia.

Sementara Pura Besakih dipilih sebagai tempat penyelenggaraan doa bersama lantaran menjadi salah satu hulu peradaban Bali. Di Pura inilah ber-sthana Sesuhunan yang paling utama beserta Ida Bethara Kawitan dari semua unsur masyarakat Bali.

Ida Sesuhunan, Ida Bethara Kawitan, dan lelangit inilah yang selama ini telah memberikan tuntunan, bimbingan, serta perlindungan sehingga Bali dan masyarakatnya mampu menjaga perdamaian, toleransi keberagamaan, serta taksu spiritual Pulau Bali selama ribuan tahun. “Di hadapan Ida Sesuhunan dan Ida Bethara Kawitan inilah kita sekarang bersujud, memohon agar taksu spiritual serta vibrasi perdamaian Bali bisa mendinginkan suasana politik Indonesia, khususnya di Jakarta,” imbuhnya.

Baca juga:  Wabah Marak, Pemkab Gianyar akan Gelar Upacara ''Tawur Lebuh Gentuh Bumi''

Lewat doa bersama, lanjut Koster, memohon agar acara Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih pada 20 Oktober 2019 berlangsung dengan aman, nyaman, damai, dan sukses. Serta menjadi titik awal bagi rekonsiliasi kebangsaan. “Semoga vibrasi spiritual Bali memancarkan kedamaian untuk Indonesia,” katanya.

Koster juga meminta seluruh elemen masyarakat Bali turut menjadi sumber-sumber kesejukan bagi keluarga dan lingkungannya masing-masing serta menyebarkan kepada semua pihak. Pihaknya mengajak untuk berhenti saling bertengkar di media sosial, menyebarkan kabar bohong, maupun mengumbar kebencian kepada sesama anak bangsa.

Namun sebaliknya, bersama-sama bekerja nyata untuk membawa kedamaian dan ketentraman pada Bangsa dan Negara. Hanya dengan kerja nyata yang dilandasi semangat perdamaian, maka Visi Pembangunan Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru” akan bisa diwujudkan bersama-sama. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *