TABANAN, BALIPOST.com – Musim hujan yang diprediksi akan terjadi pada November telah diantisipasi jauh-jauh hari oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan. Pada Jumat (18/10) seluruh petugas tim reaksi cepat (TRC) dikumpulkan dan diberikan pengarahan sebagai upaya kesiapsiagaan.
“Tidak ada pembicaraan serius, sekedar ngobrol santai dengan TRC untuk kesiapsiagaan musim hujan yang diprediksi bulan November,” terang Kepala pelaksana BPBD Tabanan, I Gusti Ngurah Sucita.
Terkait kesiapsiagaan tersebut, Sucita lebih menekankan pada kesigapan petugas TRC jika kemungkinan terjadi bencana, baik itu tanah longsor, banjir atau lainnya. “Mungkin penekanan lebih pada selalu siap siaga, dan ada ditempat saat jam kerja itu yang harus ditingkatkan,” ucapnya.
Disinggung tentang penambahan personil TRC, Sucita mengaku belum dilakukan mengingat di tiap kecamatan sudah ada relawan yang siap jika di wilayahnya terjadi bencana. “Kami juga sudah bersurat di tingkat kecamatan, khususnya untuk kesiapsiagaan relawan, sehingga lebih awal melakukan penanganan jika terjadi bencana. Jika perlu penanganan lanjutan segera lapor ke kami di BPBD,” pungkasnya.
Sementara untuk sarana prasarana pendukung penanganan bencana seperti alat berat, pihaknya sudah bersurat pada OPD terkait seperti dinas PUPRPKP untuk menyiapkan kan alat berat. “Alat berat PU biar di standby kan kalau dibutuhkan bisa langsung dibantu,” terangnya.
Terkait ancaman bencana tanah longsor, Sucita mengatakan, dari data BPBD setidaknya ada sejumlah wilayah yang berpotensi seperti Baturiti, Penebel dan Pupuan. Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat juga tetap meningkatkan kewaspadaan untuk meminimalisir adanya korban jiwa. “Kita tentu tidak berharap sampai terjadi bencana, tetapi paling tidak lebih meningkatkan kewaspadaan,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)