GIANYAR, BALIPOST.com – Eksekutif dan legislatif menggelar sidang dengan agenda penyampaian pandangan umum (PU) fraksi di gedung DPRD Gianyar, Senin (21/10). Dalam sidang itu, Fraksi Demokrat mempertanyakan bantuan Pemkab Gianyar untuk Kabupaten Bangli. Terlebih Gianyar masih minta bantuan dana dari pusat dan Pemkab Badung. Mencuat pula kekhawatiran nuansa politis, mengingat tahun depan Bangli akan menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada).
Pandangan Umum Fraksi Demokrat dibacakan Ketua Fraksi I Gede Sudiarta. Politisi asal Kecamatan Payangan ini mengkritisi rencana eksekutif memberikan bantuan untuk Kabupaten Bangli. Ada sejumlah aspek yang perlu dipertimbangkan sebelum melaksanakan rencana tersebut. ”Penting memperhatikan aspek urgensi, alasan, kemampuan keuangan kita serta dari sisi momen,“ ujarnya.
Menurutnya, Pemkab Gianyar belum mampu sepenuhnya membiayai seluruh total belanja APBD Gianyar. “Kemampuan kita membiayai seluruh APBD tidak sampai setengahnya. Artinya, kita masih menyusui dari pemerintah pusat. Bahkan, tahun sebelumnya kita masih menerima bantuan dari Kabupaten Badung,“ jelasnya.
Oleh karena itu, Sudiarta menilai kurang elok bila Gianyar membantu kabupaten lainnya. Apalagi nilainya mencapai Rp 10 miliar. Terlebih lagi Bangli menjelang menggelar hajatan politik. “ Jangan sampai ada kesan niat baik bupati nantinya diinterpretasikan niatan politis semata. Karena itu saran kami, kiranya niat itu ditunda dulu, sampai kita mendapatkan momen yang tepat dan logis,“ tegasnya.
Di sisi lain, Bupati Gianyar I Made Mahayastra menyatakan, di era Bupati Tjokorda Gde Budi Suryawan, Kabupaten Gianyar, Badung dan Kota Denpasar sudah diminta membantu daerah lain. “Namun, waktu itu Pak Cok Budi bertangguh. Kami tak meminta tidak memberi, karena kami masih membutuhkan anggaran untuk membangun Gianyar. Waktu itu Denpasar juga sama sifatnya, sehingga Badung masih memberikan bantuan,“ ujarnya.
Bupati asal Payangan ini menyebut kini keuangan Gianyar sudah tumbuh seperti belanja yang tercantum dalam (APBD) 2020 telah menyentuh Rp 3 triliun. ”Jadi, sudah dianggap mampu untuk membantu. Kalau kurang mungkin lagi 100 tahun pun kurang. Kita tidak akan pernah kelebihan dana membangun Gianyar,“ tandasnya.
Terkait Gianyar yang sampai kini masih menerima bantuan dari Badung, Mahayastra mengungkapkan karena ditawari oleh Bupati Badung. Hanya, teknis pengajuannya memang melalui proposal permohonan dari masyarakat Gianyar. “Saya ditawari, ya saya terima,” sebutnya seraya menambahkan, bantuan untuk Bangli akan direalisasikan pada APBD Induk 2020. Bantuan rencananya disalurkan lewat bantuan keuangan khusus.
Fraksi Partai Golkar dalam pandangan umum fraksinya yang dibacakan I Wayan Gede Sudarta, S.H., menyoroti lesunya UMK Gianyar mendapat pengakuan dunia sebagai Kota Kerajinan Dunia. Fraksi Golkar juga menyoroti sektor pertanian yang dikhawatirkan semakin terpuruk akibat kelangkaan penekun sektor pertanian dan pesatnya pembangunan fisik serta serangan hama yang semakin meluas dan mahalnya obat pertanian. (Manik Astajaya/balipost)