Saat saya masih menjadi pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dulu, pada bulan Oktober ini biasanya banyak sekali kegiatan sekolah. Mulai berbagai lomba baca puisi hingga ada pameran buku. Bahkan, perayaan Sumpah Pemuda menjadi hal yang ditunggu-tunggu karena sekolah memiliki persiapan khusus untuk itu.
Sekarang ketika usia saya memasuki angka 50 tahun, gaung perayaan Sumpah Pemuda saya rasakan menurun. Bahkan, kegiatan lomba untuk memperingati Sumpah Pemuda juga jarang terdengar.
Saya berharap ke depan sekolah jangan hanya terjebak pada penguatan keilmuan saja. Kegiatan lomba di sekolah saya rasa efektif untuk melatih anak bekerja sama dan membangun mental kepemimpinan. Bahkan, bagi para siswa yang memiliki talenta khusus bisa mengekspresikan diri.
Jadi, saya pikir, perayaan Sumpah Pemuda perlu diberikan ruang oleh sekolah dengan memberdayakan OSIS. Kami para orangtua tentu berharap ada kesan-kesan yang bisa diingat anak mengenang masa-masa sekolahnya. Dalam urusan keilmuan, saya yakin porsinya sudah sangat besar.
I Made Sudariana
Denpasar, Bali