Saya mungkin salah satu dari jutaan penduduk Indonesia yang menunggu nama-nama menteri yang akan membantu Presiden Jokowi lima tahun mendatang. Saya senang saja mengetahui jika menteri-menteri yang menjadi tanda tanya sebagian besar penduduk Indonesia.
Terus terang, saya juga sempat mencari-cari bocoran nama menteri dari berbagai media, namun penjelasannya itu hanyalah hoax. Kemarin, setelah saya tahu menteri-menteri yang akan membantu presiden, saya juga belum merasa begitu senang.
Karena mereka pada tahap awal tentu akan melakukan komunikasi dengan birokrasi yang telah bertahun-tahun menjalankan pemerintahan. Mereka akan tak bisa langsung bekerja.
Bisa saja menterinya visioner namun aturan administrasi dan birokrasinya yang masih model lama tetap akan membuat para menteri tersandera. Kalau mau berbenah, saya pikir harus ada terobosan revolusioner. Menteri harus mendobrak rutinitas. Risikonya terjerat aturan hukum dan penjara bisa menanti.
Yang pasti figur menteri mungkin memang banyak yang sudah populer, namun jebakan birokrasi bisa menjadi hambatan serius. Mudahan–mudahan saja, pembantu Presiden Jokowi bisa bekerja cepat bukan malah sibuk dengan urusan internal. Yang jelas, kita menunggu kinerja para menteri. Jika memungkinkan, mereka mesti langsung bekerja.
I Wayan Arsana
Gianyar, Bali