Wisatawan mengunjungi tempat konservasi penyu. (BP/dar)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sejumlah lokasi konservasi penyu melakukan upaya memperketat pengawasan terhadap keberadaan penyu maupun anak penyu (tukik) yang mereka pelihara. Hal ini guna mengantisipasi kerawanan pencurian, sebagaimana terjadi beberapa waktu lalu di tempat konservasi Penyu Sindu Dwarawati, Sanur.

Seperti yang dilakukan oleh Pusat Pendidikan dan Koservasi Penyu yang beralamat di Jalan Tukad Wisata, Serangan. Pasca-adanya kasus pencurian penyu beberapa waktu, pihaknya makin memperketat pengawasan kawasan konservasinya.

Baca juga:  Bawaslu Lakukan Patroli Pengawasan Pada Masa Tenang Pilkada 2024

Pimpinan Pusat Pendidikan dan Konservasi Penyu Serangan I Made Sukanta mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi adanya pencurian penyu. Ditegaskan, di sekitar tempat konservasi telah dipasang sebanyak lima unit kamera CCTV. “Rencananya akan ditambah lagi tiga,” ujar Sukanta, Rabu (23/10).

Menurut Sukanta, pencurian penyu yang terjadi di Sanur itu lantaran lemahnya pengawasan, sehingga pelaku dengan leluasa masuk ke areal konservasi. Selama ini pengawasan sejatinya sudah cukup ketat.

Pengawasan di areal konservasi dilakukan 24 jam penuh yang melibatkan dua petugas setiap harinya. Sukanta mengatakan, konservasi terhadap penyu memang menghadapi sejumlah kendala yang belum teratasi optimal.

Baca juga:  Pengendara Tewas di Dasar Jembatan Lebah Mantung

Kendala yang paling kompleks, masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dan masih ada permintaan terhadap daging penyu untuk konsumsi. Mengatasi persoalan itu, pihaknya terus berupaya melakukan edukasi kepada pengunjung, khususnya kepada kalangan pelajar agar mengenal penyu dan cara pelestariannya. “Kami tidak bisa kerja sendiri tanpa dukungan masyarakat. Harapan saya, masyarakat ikut berperan. Selain sampah plastik, sampah balon udara juga sering dijumpai di usus penyu yang mati,” ujarnya.

Baca juga:  Matangkan Persiapan "Groundbreaking" Proyek Bali Subway, Tim Teknis Dibentuk

Sukanta menambahkan, di Pusat Konservasi dan Pendidikan Penyu miliknya terdapat tiga spesies penyu, dari enam spesies yang ada di Indonesia dan tujuh spesies yang ada di dunia. Spesies tersebut terdiri dari 3 penyu sisik, 27 penyu hijau, 1 penyu lekang dan 907 tukik. (Agung Dharmada/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *