Subak Buaji, Kesiman, Denpasar Timur, masih bisa melakukan tanam padi saat musim kemarau ini. (BP/ara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sejumlah daerah terancam kekeringan akibat kemarau panjang yang masih terjadi sampai saat ini. Namun, beruntung petani di Kota Denpasar belum terdampak oleh musim ini. Pola tanam masih bisa dilakukan karena pasokan air irigasi cukup aman hingga Desember 2019 mendatang.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar I Gede Ambara Putra dihubungi Jumat (25/10), menilai petani di wilayah ini belum terpengaruh oleh kemarau panjang. Mereka masih bisa melakukan proses pengolahan sawah. Bahkan, saat ini sudah mulai panen hingga pertengahan November.

Baca juga:  Sejak 22 Maret, Belasan Ribu Naker Migran Sudah Pulang ke Bali

Menurutnya, belum terpengaruhnya petani di Denpasar oleh kemarau panjang akibat adanya pola pengaturan air irigasi di hulu. Air untuk pertanian bisa disalurkan dengan baik sehingga tidak ada kendala kekeringan. Soalnya ada pengaturan debit air. Buktinya, sampai sekarang petani masih melakukan proses pertanian seperti biasa walaupun kemarau di beberapa wilayah menyebabkan kekeringan.

Di Denpasar, sawah yang masih produktif dan stabil dalam proses penanaman padi sekitar 1.958 hektar. Secara bergilir sawah juga ditanami palawija, sehingga air yang dibutuhkan tidak begitu banyak. “Saat ini masih tahap panen, kebetulan penanamannya bersamaan dengan palawija. Jadi, sedikit air yang dialirkan,” jelasnya.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 di Bali Hanya Dilaporkan 2 Wilayah

Terkait pasokan air ke depannya, pihaknya menunggu hingga pertengahan November atau Desember 2019 saat biasanya hujan turun. Jika hujan belum juga turun, pihaknya akan kembali melihat kondisi air untuk diatur ke persawahan masing-masing subak di Denpasar. (Asmara Putra/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *