TABANAN, BALIPOST.com – Kasus penganiayaan terjadi Kamis (24/10) dini hari di wilayah Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan. Seorang perempuan paruh baya berinisial NH (51) menjadi korban dianiaya oleh seorang pemuda asal Desa Jelijih Punggang, Kecamatan Pupuan, Tabanan, PAPP.

Dari informasi yang dihimpun, kasus penganiayaan terjadi sekitar pukul 04.30 Wita. Saat itu korban yang tinggal di Perum Griya Multi Jadi, Kediri, Tabanan ini hendak pulang usai belanja di Pasar Kediri dengan mengendarai sepeda motor.

Baca juga:  PWI Minta Usut Tuntas Polisi Pelanggar Kemerdekaan Pers

Saat tiba di persimpangan kantor DPRD Tabanan, tepatnya di lampu merah banjar Sanggulan, tiba-tiba korban ditabrak oleh seorang pengendara sepeda motor dari arah belakang. Karena tabrakan tidak keras, korban pun tetap melanjutkan perjalanan.

Tidak lama berjalan, korban pun lagi lagi ditabrak oleh pelaku hingga terjatuh ke parit. Korban pun kemudian berusaha bertanya pada pelaku alasan dirinya terus ditabrak.

Bukannya mendapatkan jawaban, pelaku justru menendang motor korban sampai korban kembali jatuh di bahu jalan. Yang mengejutkan, justru pelaku langsung memegang bahu dan memeluk korban serta hendak mencium korban.

Baca juga:  Aniaya Pacar, Pria Ini Diadili

Lantaran korban berontak, pelaku pun membekap mulut korban dan memukul pelipis kiri korban sebanyak 5 kali. Korban terus melakukan perlawanan bahkan meremas kemaluan pelaku hingga ia kesakitan dan melarikan diri.

Bersamaan, melintas seorang perempuan dan mengajak korban ke masjid yang berada tidak jauh dari TKP. Setelah merasa tenang dan hendak kembali ke rumah, dalam perjalanan korban melihat pelaku sudah diamankan oleh warga.

Kasubag Humas Polres Tabanan Iptu Made Budiarta mengatakan pelaku telah diamankan dan tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolres.
Dan dari pengakuan pelaku, sebelumnya ia usai minum. “Memang yang bersangkutan usai minum, kalau dibilang mabuk harus dicek kadar alkohol dalam darahnya. Buktinya dia bisa antar temannya ke dalung dan mengendarai sepeda motor,” ucapnya.

Baca juga:  Dewan dan Eksekutif Bahas Pelaksanaan Jaring Pengaman Sosial

Dan terkait motif atau alasan pelaku melakukan penganiayaan, sampai saat ini pihak kepolisian belum memberikan keterangan pasti. “Masih diperiksa lebih lanjut,jadi kita belum tahu motifnya,” ucapnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *