DENPASAR, BALIPOST.com – Para pelaku bisnis perhotelan dan pariwisata profesional yang berpengalaman di kawasan wisata Sanur membentuk Sanur Hospitality Forum (SHF). Forum ini sebagai ajang mempromosikan Sanur sebagai tujuan wisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Forum yang beranggotakan 36 general manager ini diresmikan oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati di Griya Santrian Beach Resort and Spa Sanur, Denpasar, Jumat (25/10) lalu.
Menurut Ketua SHF, I Made Ricky Darmika Putra, forum ini berupaya mengangkat kawasan Sanur sebagai tujuan wisata utama melalui tanggung jawab bersama dan memberi solusi dalam menghadapi tantangan ke depan. Forum ini juga dapat menentukan pasar yang ingin diraih untuk Sanur. “Berusaha mengangkat dan sharing ide-ide, solusi dan berkolaborasi, sehingga Sanur bisa lebih terkenal dan baik ke depannya,” ujarnya.
Penasihat SHF yang juga Ketua Yayasan Pembangunan Sanur I.B. Gede Sidartha Putra, MBA, mengapresiasi pembentukan SHF ini. Sanur sebagai kawasan wisata dimulai tahun 40-an yang startnya oleh seniman yang berada dan tinggal di Sanur, seperti Le Mayeur.
Kedatangan seniman asing itu memicu pergerakan perekonomian Sanur mulai dari adanya homestay hingga art shop. Dibukanya hotel bintang 5 yaitu Bali Beach pada 1966 seperti ada revolusi model industri pariwisata yang awalnya sederhana dan konvensional bergerak menjadi lebih cepat.
Ada tiga hal penting yang menjadi tujuan SHF yaitu keberlanjutan sosial budaya, ekonomi dan lingkungan. “Kami memfasilitasi terbentuknya SHF ini. Dengan adanya SHF, Sanur sebagai tempat wisata bisa meningkatkan okupansi dan menciptakan lenght of stay yang lebih panjang. Kami berharap SHF dapat menjalin kerja sama dengan pemerintah, industri dan masyarakat,” katanya.
Penasihat SHF yang juga Pemimpin Umum Bali Post, Satria Naradha, mengungkapkan, sebagai masyarakat Bali, dirinya selalu perhatian dan ingin pariwisata Pulau Dewata bertumbuh dan berkembang bagi warganya. Masyarakat Bali jangan hanya menjadi penonton, tetapi menjadi pelaku yang ikut serta dalam konteks pariwisata.
Saat ini merupakan momen yang tepat untuk kebangkitan pariwisata Sanur. Apalagi, Gubernur Bali mempunyai komitmen dan peduli terhadap daerah ini dari semua lini. “Dalam memainkan peran brand pariwisata kita yang mestinya menjadi memimpin, maka mengembangkan pariwisata Indonesia mulai dari Sanur. Dari Sanur membangkitkan yang lain,” ungkapnya.
Tokoh pariwisata Sanur I.B. Ngurah Wijaya menjelaskan, SHF tidak hanya bertujuan memberi keuntungan ke dalam industri itu sendiri, namun juga dapat memberi dampak ke luar. Sanur adalah salah satu wilayah yang telah ahli dalam ilmu kepariwisataan. Makanya persaingan pariwisata tidak lagi melihat antarwilayah di Indonesia, namun antarnegara.
Pada kesempatan itu, Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menyampaikan, kehadiran SHF harus memberikan warna baru bagi wisata di kawasan Sanur dan Bali. Sanur memiliki karakter tersendiri, sehingga mesti fokus mengembangkannya. “Bisa saja membuat hal yang baru tetapi tidak meninggalkan karakter destinasi itu sendiri,” sebutnya. (Citta Maya/balipost)