GIANYAR, BALIPOST.com – Postingan akun facebook Aloha Ubud Swing mengumumkan hilangnya Yande Saputra, Minggu (27/10). Postingan itu ditulis terkait dugaan CEO Aloha Ubud Swing, Yande Saputra, diculik. Bahkan, tercantum penawaran hadiah menggiurkan 5.000 dolar AS bagi penemu bos Aloha itu. Sementara Ketut Genyol yang diduga memiliki kaitan soal hilangnya Yande Saputra dibanderol 500 dolar AS.
Postingan itu sontak membuat warga sekitar resah, banyak nitizen penasaran dan 100 lebih karyawan setempat khawatir. Namun beberapa kalangan menilai postingan tersebut hoax alias tidak benar.
Informasi yang dihimpun, penulis postingan itu diduga seorang warga negara Polandia berinisial AS. Wanita ini sudah lama menetap di Ubud dan memiliki kedekatan dengan pemilik CEO Aloha Ubud Swing. Informasi kuat menyebut keduanya sempat cekcok sehingga Yande memilih pergi untuk menenangkan diri. Akan tetapi akun itu menyebut Yande diduga diculik dan mengkaitkan nama Ketut Gonyol atau Ketut Sugiarta, warga Banjar Mambal, Mengwi, Badung. Asumsi yang berkembang di masyarakat, Gonyol terlibat atas keberadaan Yande yang hingga kini masih misterius.
Gonyol yang berhasil ditemui mengaku resah dengan status di Akun Aloha Ubud Swing itu. Terlebih ada kesan dirinya terkait atas menghilangnya Yande. Ia mengaku sempat bertemu Yande pada Kamis (25/10) lalu. Perjumpaan tidak sengaja ini terjadi di Denpasar. “Yande adalah teman saya sejak kecil. Saya tidak tahu masalah yang menimpanya. Saat itu kondisi kesehatanya drop dan saya antar ke rumah sakit. Setelah itu, Yande pergi dengan sepeda motornya. Namun, di FB seolah-olah saya ada kaitan dengan menghilangnya Yande,” jelasnya.
Ia menyatakan tidak nyaman dengan status FB itu karena dinilainya membayakan keselamatan diri dan keluarganya. Sebab, berpotensi mengundang niat tidak baik dari pihak-pihak lain yang tergiur dengan imbalan seperti yang ditawarkan dalam akun FB. “Saya masih berkonsultasi untuk melakukan tindakan hukum,” tegasnya.
Salah satu karyawan Aloha Ubud Swing membenarkan Yande tidak terlihat sejak Selasa (23/10) lalu. Namun, ia yakin bosnya itu menghilang bukan dalam arti negatif dan tidak mungkin diculik orang.
Kasatreskrim Polres Gianyar AKP Denni Septiawan saat dimintai konfirmasinya mengaku belum menerima laporan soal kehilangan ini. ”Tidak ada laporan kehilangan orang sebagaimana dimaksud. Belum ada,” balasnya singkat lewat WA. (Manik Astajaya/balipost)