Kadisos Tabanan dan Kasubag TU UPTD Pelayanan Sosial Kampung Investasi Hati saat menyambangi para lansia di Panti Werdha Santhi. ( BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Pengelolaan panti sosial Werdhi Santhi dan Pondok Laras ‘Mandiri’ di UPTD Pelayanan Sosial Kampung Investasi Hati, Kabupaten Tabanan, terkena imbas defisit anggaran yang berujung pemangkasan sejumlah pos. Pada 2020 mereka diperkirakan mendapatkan anggaran operasional selama setahun masing-masing Rp 100 juta. Nilai ini menurun dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 195 juta lebih.

Menurut Kasubag TU UPTD Pelayanan Sosial Kampung Investasi Hati, I Made Sujana, anggaran tersebut dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan yang menyangkut operasional di panti sosial Werdhi Santhi (panti jompo) dan pondok selaras (tempat menampung ODGJ) yaitu pakaian, rapat, makan minum, BBM, gaji jasa pengasuh masing-masing lima  orang dan rehab gedung jika dibutuhkan. “Sebenarnya anggaran sebelumnya Rp 195 juta belum cukup, karena termasuk untuk menggaji 10 petugas pengasuh,” ujarnya, Senin (28/10).

Baca juga:  Insentif Tenaga Kesehatan Dipangkas

Kekurangan tersebut masih bisa ditalangi berkat bantuan pihak ketiga (donatur) atau CSR selama ini. “Semisal ada bantuan dari pihak ketiga atau CSR, maka pos anggaran yang sudah dipenuhi oleh bantuan tersebut bisa dialihkan untuk memenuhi biaya lainnya,” jelasnya.

Dengan anggaran yang rencananya Rp 100 juta tahun depan, pihaknya berharap Dinas Sosial selaku leading sektor bisa membantu untuk memperjuangkan penambahannya. “Idealnya untuk operasional di angka Rp 250 juta per panti, dan itu sudah kami ajukan. Hanya, akibat keterbatasan anggaran di KUA PPS, kami dapat Rp 100 juta,” katanya.

Baca juga:  Gubernur Koster akan Presentasikan RUU Provinsi Bali di DPR RI

Sujana menyebut nilai tersebut hanya bisa memenuhi kebutuhan biaya makan minum dua bulan. Karena dari total anggaran Rp 66 juta digunakan untuk gaji atau upah lima pengasuh. Satu orang karyawan diberi upah sama dengan tenaga kontrak yakni Rp 1,1 juta.

Pengurangan anggaran panti dibenarkan oleh Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan. Ia berharap banyak pada pihak swasta melalui program CSR. “Bersyukur masih banyak yang peduli pada penghuni panti dan memberikan bantuan,” tandasnya.

Baca juga:  Mensos Dorong Pelaku Usaha Buka Peluang Kerja untuk Kaum Disabilitas

Melihat kondisi panti saat ini dan mulai banyaknya penghuni, dua unit rumah dinas akan kembali disulap untuk bisa menambah daya tampung panti. Saat ini panti sosial Werdha Santhi dihuni 9 orang lansia, sedangkan pondok laras menampung 10 orang. (Dewi Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *