Sungai di Buleleng kering saat musim kemarau. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tanda-tanda akan turun hujan cenderung masih belum nampak hingga jelang berakhirnya bulan Oktober ini. Dari hitungan BMKG, Hari Tanpa Hujan (HTH) Bali sudah memasuki bulan ke-4.

“Hampir 200 hari belum pernah hujan di Bali,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Made Rentin, Senin (28/10).

Menurut Rentin, ada empat daerah yang betul-betul kering akibat kemarau berkepanjangan. Yakni, Karangasem, Bangli, Buleleng, dan Jembrana.

Baca juga:  Nasional Catat Tambahan Korban Jiwa COVID-19 Satu Digit

Selama hampir tiga bulan terakhir, pihaknya mendistribusikan air bersih ke daerah-daerah tersebut. BPBD dibantu oleh PMI, PDAM, komunitas Aksi Cepat Tanggap, hingga dunia usaha.

“Saat ini, tim kami sedang bergerak di lapangan untuk melakukan distribusi air bersih ke berbagai tempat. Terutama desa yang memang sumber mata air dan kekeringan kondisinya sekarang,” jelas Plt. Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali ini.

Baca juga:  Pengerupukan, Desa Padang Bulia Gelar Tradisi Meamuk-amukan

Selain itu, lanjut Rentin, mitigasi spiritual juga dilakukan dengan melaksanakan prosesi persembahyangan bersama bertepatan dengan rahina suci tilem kapat kemarin. Pihaknya menghaturkan daksina pejati, durmenggala, dan prayascita.

Tujuannya untuk memohon agar segera turun hujan. Usai persembahyangan, sejumlah tirta suci dari Pura Luhur Besakih, Pura Pengubengan, dan Pura Tirta Pingit lalu dipercikkan ke seluruh penjuru di areal kantor BPBD Bali mewakili seluruh penjuru pulau dewata.

Baca juga:  Tunda Pembangunan Bandara Buleleng, Ini Alasan Pemerintah Pusat

“Bagian dari upaya niskala kita lakukan, dengan keyakinan yang kuat bahwa Ida Hyang Widhi Wasa berkenan akan mengabulkan doa dan permohonan kita,” pungkasnya. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *