GIANYAR, BALIPOST.com – Insiden terjadi saat upacara memperingati Hari Sumpa Pemuda yang berlangsung di Lapangan Astina Gianyar pada Senin (28/10). Di tengah upacara pengibaran bendera, tanpa diduga tali bendera putus, hingga sang Saka Merah Putih terjatuh.
Pelaksaan upacara sempat ditunda, hingga dilakukan upacara ulang dan peserta melingkar di tiang bendera. Bupati Gianyar, Made Mahayastra mengatakan putusnya tali bendera saat pelaksaan upacara Senin karena hal teknis.
Menurutnya insiden tersebut bisa terjadi dimana dan kapan saja. “Ini suatu hal yang kita jadikan pembelajaran, “katanya.
Sebagai inspektur upacara Bupati Mahayastra mengambil keputusan untuk membalikkan terlebih dulu pengibar bendera. Sebab dengan kejadian itu ia melihat kondisi psikis pengibar bendera sudah kurang baik. “Tadi saya membalikan pengibar bendera, karena saya lihat wajahnya sudah kurang baik, tangannya gemetar. Kalau dilanjut dengan kondisi seperti itu dia akan merasa bersalah, sehingga kami jamin dan yakinkan agar kembalikan ke tempat dan kami naikan bendera itu,” katanya.
Proses perbaikan tali tiang bendera ini pun berlangsung sekitar 30 menit. Sebab untuk perbaikan itu harus mendatangkan mobil crane.
Selain itu juga ada anggota TNI yang berupaya memanjat, guna mempercepat proses perbaikan tali. Namun saat personil Yonsipur 18/YKR Gianyar ini memanjat hingga setengah tiang, petugas yang menaiki mobil crane sudah berhasil menyambungkan kembali tali tiang bendera.
Bupati menambahkan begitu selesai pemasangan tali bendera, upacara digelar ulang. Ditekankan upacara yang dilakukan ulang ini pun terlaksanan lebih khidmat. “Jauh lebih khidmat dihadapan kita semua, sehingga begitu selesai tahapan kita pasang bendera, kita ulang dengan musik dan dengan seluruh peserta yang hadir,” katanya.
Bupati Mahayastra menyampaikan bahwa tali bendera yang digunakan merupakan tali baru. Melihat pengalaman itu, ia pun menegaskan agar setiap menyelesaikan pekerjaan selalu cek dan ricek. “Catatan khusus untuk kita semua, penyelenggara upacara tentunya, yang bertugas merawat sarana upacara karena talinya harus diperiksa sebelum dipasang,” tandasnya.
Diwawancarai terpisah, Pendamping Perwira Upacara AKP I Gede Hendrawan mengaku penyebabnya memang tali bendera yang lepas. Yaitu pada jaritannya yang ada di ujung bendera. “Jaritan tali bendera itu seperti jaritan saput kamben, sehingga kena angin kencang bisa robek. Mungkin itu bisa menjadi evaluasi kedepannya,” imbuhnya. (Manik Astajaya/balipost)