AMLAPURA, BALIPOST.com – Jenazah siswa SMKN 1 Amlapura yakni I Nengah Husen (15) yang meninggal dunia dengan leher tergorok di rumahnya di Banjar Dinas Darma Karya, Desa Bungaya Kauh, Senin (28/10) lalu, diautopsi di RSUP Sanglah, Denpasar. Tindakan ini dilakukan guna memastikan penyebab kematian korban apakah murni bunuh diri atau ada indikasi lain.
Kasat Reskrim Polres Karangasem AKP Losa Lusiano Araujo menyatakan, saat ini jenazah korban masih diautopsi di RSUP Sanglah, untuk memastikan penyebab kematiannya. ”Dugaan sementara belum mengarah ke kasus pembunuhan. Dari keterangan orangtua korban, masih kuat dugaan bunuh diri,” ujarnya, Selasa (29/10).
Menurutnya, hasil autopsi jenazah korban belum keluar. Pihaknya masih menunggu itu dari pihak RSUP Sanglah. “Kami belum tahu kapan akan keluar. Semoga cepat turun hasilnya,” jelas Losa Lusiano Araujo.
Kapolsek Bebandem AKP I Wayan Sukarita menambahkan, pemeriksaan terhadap saksi-saksi sudah dilakukan petugas kepolisian. Pihaknya tinggal menunggu hasil autopsi untuk memastikan teka-teki kematian korban, apakah benar-benar murni meninggal akibat bunuh diri atau ada unsur pembunuhan.
I Nengah Husen (15) asal Banjar Darma Karya, Desa Bungaya, Bebandem, Karangasem, ditemukan tergeletak bersimbah darah dengan leher tergorok. Siswa kelas X di SMKN 1 Abang ini diduga nekat menggorok lehernya dengan golok. Husen meninggal dunia akibat luka parah yang dialami. (Eka Parananda/balipost)