GIANYAR, BALIPOST.com – Pascarelokasi ke Lapangan Sutasoma, Sukawati pada awal Maret 2019, hingga kini ratusan pedagang Pasar Seni Sukawati masih berjualan di areal itu. Mereka pun masih menunggu dimulainya pengerjaan bangunan revitalisasi yang diagendakan rampung 2020 itu.
Pantauan Bali Post, Selasa (29/10) terlihat sejumlah pelancong mengunjungi pasar relokasi yang ada di Lapangan Sutasoma, Sukawati itu. Kendaraan roda dua maupun roda empat nampak menjejali area parkir depan. Setiap lorong juga tampak ada aktivitas jual-beli.
Seorang pedagang A.A Anom mengaku sudah ada peningkatan penjualan selama di lapangan sutasoma, dari Maret hingga akhir Oktober ini. “Di awal pindah memang sempat sepi. Sekarang mulai ramai. Kalau saya merasa lebih banyak dapat jualan di sini. Karena kebetulan dapat lokasi strategis,” jelasnya.
Menurutnya di tengah musim panas ini suasana pasar tampak lebih sejuk, sebab hampir seluruh atap ditambahkan peneduh berupa kain, spanduk maupun paranet warna hitam. Diungkapkan bila peneduh ini, dipasang secara swadaya oleh masing-masing pedagang.
Maklum, jika tidak demikian suasana pasar akan sangat panas di siang hari. Terlebih atap bangunan semi permanen hanya berupa asbes. “Demi nyaman jualan dan nyaman pembeli, setiap pedagang memasang sendiri peneduh. Terutama yang di atas tempat berjualan atau di samping,” jelasnya.
Suasana ini pula membuat pengunjung betah berlama-lama keliling pasar untuk belanja. Selain dilengkapi peneduh, bagian jalan juga dipasangi paving dan berisi batu-batu. “Kalau awal ke sini masih debuan, sekarang sudah bagus,” ungkapnya.
Meski demikian A.A. Anom mengaku tetap berharap agar revitalisasi Pasar Seni Sukawati segera dikerjakan. Terlebih hingga akhir oktober ini belum ada tanda-tanda akan dilakukan pengerjaan. “Belum ada pengerjaan di sana, masih tanah lapang karena bangunan lama sudah dibongkar,” katanya.
Anggota Percepatan Pembangunan Pasar Seni Sukawati I Gede Widarma Suharta beberapa waktu lalu menerangkan sesuai Perpres disebut pembangunan pasar akan dikerjakan multiyears yakni dari 2019 hingga 2020. Dikatakan yang akan dibangun sesuai Perpres tersebut ialah Pasar Seni Sukawati blok A dan B yang saat ini sudah rata dengan tanah. “Sekarang untuk block A dan B sudah dibongkar,” katanya.
Proses tender untuk proyek besar ini pun sudah dibuka mulai 16 September 2018. Dikatakan hingga kini tender masih berproses selama 42 hari sampai ada pemenang. “Nah setelah ada pemenang, dijadwalkan penandatanganan kontrak dengan pemenang tender pada 25 November 2019,” jabarnya.
Widarma pun berharap proses ini tidak ada halangan. Setelah 25 November penandatanganan kontrak kerja ini, dipastikan proyek pembangunan Pasar Seni Sukawati akan dimulai. “Itu dibangun dalam 11 bulan pengerjaan, itu dikerjakan multiyears hingga 2020,” katanya.
Dibeberkan anggaran untuk pembangunan fisik pasar seni ini sebesar Rp 85,7 miliar. Ditambah anggaran manajemen kontruksinya sebesar Rp 2,5 miliar. “Manajemen kontruksi itu semacam manjamen pengawasan proyek. Itu dianggarkan Rp 2,5 miliar,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)