DENPASAR, BALIPOST.com – Pura Agung Kentel Gumi yang ada di Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, merupakan pura berstatus Triguna Pura atau kahyangan tiga Bali. Dalam status triguna Pura, Pura Agung Kentel Gumi merupakan Pura Puseh-nya jagat Bali, guna memohon kerahayuan jagat.
Sedangkan Pura Batur sebagai Pura Desa-nya sebagai tempat mohon kesuburan, dan Pura Agung Besakih sebagai Pura Dalem- nya sebagai memohon kesucian sekala niskala. Bertepatan Anggara Umanis Wayang, 12 November 2019, akan diselenggarakan Karya Pengusaban Jagat di Pura Agung Kentel Gumi sebagai unsur untuk membangun potensi, membenahi sumber-sumber kehidupan yang diciptakan oleh Tuhan.
Sebagai pura sungsungan masyarakat Hindu Bali, umat diharapkan untuk tangkil, menghaturkan bhakti dalam rangka Karya Ngusaba Jagat untuk bersama-sama memohon keselamatan dan kerahayuan.
Hal tersebut diungkapkan Panitia Karya Ngusaba Jagat Pura Agung Kentel Gumi, saat masimakrama ke Kantor Bali Post, Rabu (30/10). Perwakilan panitia terdiri dari Bendesa Pura Made Dresta, Penyarikan karya, Anak Agung Gede Darmaputra dan prajuru Anak Agung Indrawan Putra.
Penyarikan Bendesa Pura, Anak Agung Gede Darmaputra, mengatakan, prosesi karya sudah dimulai sejak 13 Oktober 2019 dengan prosesi matur piuning, nanceb dan Nyuci. Dalam waktu dekat, pada 7 November 2019 dilakukan upacara nuwur tirta ke sembilan pura di Bali.
Nedunan Ida Betara dilaksanakan 9 November 2019, dilanjutkan keesokan harinya, 10 November diselenggarakan upacara Melasti ke Pantai Tegal Besar. Untuk mepada akan dilaksanakan 11 November 2019.
Kemudian puncak karya pada 12 November 2019 yang akan dipuput oleh enam pedanda. Selanjutnya dilaksanakan upacara ngayarin selama sepuluh hari, dan prosesi penyineban 23 November 2019.
Didampingi Bendesa Pura Kentel Gumi, Made Deresta, dan prajuru Anak Agung Indrawan Putra, Agung Darmaputra mengatakan, ngusaba jagat di Pura Agung Kentel Gumi merupakan prosesi tahunan. Sedangkan untuk piodalan dilakukan setiap enam bulan sekali. (Agung Dharmada/balipost)