SEMARAPURA, BALIPOST.com – Seorang anak yang baru bisa berjalan, nyaris saja meregang nyawa. Anak berusia dua tahun asal Banjar Tulang Nyuh, Desa Tegak, Ni Putu Santika Dewi, tiba-tiba terperosok ke dasar sumur sedalam sekitar 14 meter, Jumat (1/11).
Beruntung, nyawanya bisa diselamatkan setelah ayahnya bergegas terjun ke dasar sumur. Ia pun mengangkat bayinya dari yang sudah penuh lumpur, agar tetap bisa bernapas.
Ayahnya I Made Setiawan, mengaku amat kaget. Dia yang sedang ngobrol bersama tetangganya I Wayan Sumerta (50), tiba-tiba mendengar suara yang keras jatuh ke dasar sumur, sekitar pukul 16.00 Wita.
Sumur di sekitar rumahnya itu sudah lama kering. Sehingga, dasar sumur hanya berisi lumpur.
Dia baru menyadarinya setelah anaknya yang sedang senang-senangnya berjalan di dekat tangga sanggah, tiba-tiba sudah lenyap dari pandangan matanya. Tangga sanggahnya itu sejajar dengan buis sumur.
Sehingga, memudahkan anak-anak untuk menjangkaunya. Dia baru menyadari, suara keras seperti benda jatuh ke dasar sumur itu, rupanya adalah anaknya sendiri. “Saya langsung terjun ke dasar sumur dan mengangkatnya,” kata Setiawan.
Warga sekitar langsung gempar dan berteriak minta tolong. Masyarakat sekitar bersama anggota Polsek Klungkung dan BPBD Klungkung langsung berdatangan, berupaya memberikan pertolongan.
Salah satu personil ikut turun ke dasar sumur, dengan mengikatkan badannya pada tali. Setelah sampai di dasar sumur, salah satu personil itu mengangkat anak itu, kemudian menarik talinya ke atas agar bisa keluar dari dasar sumur.
Setiawan dan ibu sang bayi, Ni Komang Safitri (20) lantas bergegas melarikan bayinya ke UDG RSUD Klungkung, untuk observasi penanganan medis. Hasilnya, Santika nampak mengalami luka-luka pada kepalanya.
Namun, lukanya tidak terlalu serius, hanya lecet. Setelah mendapat penanganan, nampak bayi itu masih shock dalam dekapan ibunya yang juga tak kalah shock atas kejadian tersebut.
Setiawan dan Safitri mengaku amat bersyukur, anaknya masih bisa selamat dari maut. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu penanganan anaknya.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung Putu Widiada nampak ikut turut mengawal penanganan bayi ini hingga di antar ke RSUD Klungkung. Saat evakuasi, BPBD turun dengan tujuh personil, berbaur bersama warga dan petugas kepolisian.
Kedua orangtuanya selanjutnya diminta lebih berhati-hati dalam mengasuh bayinya. Batasi sumur tersebut dengan pagar pengaman, agar tidak mudah dijangkau lagi oleh anak. (Bagiarta/balipost)