SEMARAPURA, BALIPOST.com – Nasib naas dialami Muhammad Tohir (20), warga asal Dusun Bangsal, Desa Labuan Lalar, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB. Ia terseret arus saat sedang mencari tanaman laut jenis akar batu di perairan Banjar Telaga, Desa Kutampi Kaler, Kecamatan Nusa Penida, Jumat (1/11).

Proses pencarian terus dilakukan Basarnas Bali, dibantu pihak kepolisian dan warga sekitar. Hingga Minggu (3/11), M. Tohir belum juga ditemukan.

Kapolsek Nusa Penida Kompol I Nyoman Reka Sanjaya membenarkan satu warga asal NTB hilang saat melakukan aktivitas menyelam di perairan Nusa Penida. Dari laporan warga, pihaknya langsung berkoordinasi pihak Basarnas Bali untuk proses pencarian korban.

Baca juga:  Besok, Pencarian Korban Jatuh ke Jurang Tanjung Mebulu Dilanjutkan

Upaya pencarian sudah dilakukan, namun hasilnya nihil. Diketahui kedua warga tersebut tinggal sementara kos di sekitaran Banjar Sampalan, Desa Batununggul.

Kejadian tersebut bermula ketika korban bersama temannya, Daim (25) menyelam pada pukul 10.00 Wita. Mereka menyelam hanya dengan menggunakan 1 tabung selam saja, yang nantinya digunakan secara bergantian.

Sekitar 30 menit menyelam, mereka berada di kedalaman 50 meter dan oksigen dalam tabung sudah habis. Saat itu juga Daim baru menyadari Tohir sudah tidak ada bersamanya.

Baca juga:  Ridwan Kamil Pulang ke Indonesia, Pencarian Emmeril Tetap Dilanjutkan

Ia tergesa-gesa berenang ke permukaan karena sudah merasa tidak nyaman kekurangan oksigen. Teman-temannya yang menyaksikan kondisi Daim segera memberikan pertolongan, selanjutnya berusaha mencari Tohir, namun tak ditemukan.

Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) mendapatkan laporan pada pukul 15.20 Wita dari petugas kepolisian Polsek Nusa Penida. Kebetulan posisi Unit Siaga SAR Nusa Penida berdekatan dengan TKP. Usai melakukan koordinasi, Tim SAR gabungan langsung melakukan pencarian dengan menggunakan rubber boat. “Area penyisiran difokuskan pada koordinat 8°40’29.35″S – 115° 32’42.39″T, diduga titik korban hilang terseret arus bawah laut,” jelas Hari Adi Purnomo selaku Kepala Kantor Basarnas Bali.

Baca juga:  Hari Kedua, Pencarian KM Odyssey Dilanjutkan

Sampai dengan petang, mereka belum berhasil menemukan tanda-tanda keberadaan Tohir. “Setelah operasi SAR yang kemarin dilakukan hasilnya nihil, tadi pagi diturunkan 4 personil dari Basarnas Bali bersama Balawista, Polsek Nusa Penida, dan warga sekitar, melakukan penyisiran menggunakan rubber boat serta speed boat” ungkapnya.

Sesuai rencana operasi SAR, luas area penyisiran ditentukan 10 Nm2 dengan metode paralel search. Masing-masing SRU terbagi di 2 are, disamping itu ada juga pemantauan di darat. Namun sampai dengan pukul 18.00 Wita, korban belum juga ditemukan. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *