AMLAPURA, BALIPOST.com – Wilayah Kabupaten Karangasem diguyur hujan lebat selama dua hari. Hujan tak hanya memicu tanah longsor, namun juga mengakibatkan proyek pembuatan drainase di sepanjang jalan menuju Pura Penataran Agung Nangka, Bebandem, rusak tergerus air.
Hasil pantauan di lapangan, Senin (4/11), sepanjang drainase sampai saat ini masih dalam proses pengerjaan oleh pekerja. Khusus drainase yang belum diplester, mengalami kerusakan di sejumlah titik. Tanah dan batu kerikil yang ada di pinggir drainase ikut terbawa air, sehingga menimbulkan lubang.
Menurut pengawas proyek, I Wayan Suteja, akibat hujan lebat yang mengguyur selama dua hari, sejumlah proyek drainase mengalami kerusakan karena tergerus air yang deras. “Ada sejumlah titik drainase rusak. Sekarang pekerja memperbaiki drainase itu,” ujarnya.
Kabid Marga I Ketut Prama Budarta menambahkan, proyek pembuatan drainase masih berjalan. Drainase yang rusak akibat tergerus air pasti diperbaiki sebelum proyek diseterahterimakan. Anggaran proyek drainase ini sekitar Rp 2 miliar.
Sementara itu, banyaknya truk pengangkut material dengan beban yang cukup berat membuat akses jalan rusak. Kondisi itu membuat para sopir truk harus berhati-hati agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Hampir sepanjang jalan menuju Pura Penataran Agung Nangka di Bebandem kondisi jalannya berlubang dan bergelombang. Jalan yang rusak bervariasi. Ada yang besar dan ada juga yang kecil. “Di beberapa titik memang bergelombang dan berlubang. Saya harus berhati-hati agar tidak terpeleset dan terjatuh,” jelas pengendara Suryadarma. (Eka Parananda/balipost)