DENPASAR, BALIPOST.com – Rekonstruksi pembunuhan istri siri digelar di depan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stispol) Wira Bhakti, Kreneng, Denpasar Timur, Selasa (5/11). Saat dikerumuni warga, Rudianto menyampaikan dia nekat membunuh Halima karena masalah harga diri.

“Dalam reka ulang tersebut diperagakan 26 adegan. Disaksikan jaksa dan pengacara tersangka,” kata Kanit I Iptu Made Putra Yudhistira, usai memimpin rekonstruksi tersebut.

Awalnya pelaku bertemu korban di depan kampus di Jalan Lely No. 1 Kreneng, Denpasar. Mereka lalu bersalaman dan pelaku menanyakan di kos korban.

Tapi korban malah minta uang yang dijanjikan oleh pelaku dan direncanakan membeli laptop untuk anaknya. “Pada adegan ketiga pelaku mengeluarkan dompet dari kantong celana kanan belakangnya. Dilanjutkan dengan adegan keempat dimana korban langsung mengambil dompet tersebut dari tangan pelaku,” tegasnya.

Baca juga:  Begini, Kronologis Temuan Bayi di Teras Rumah Warga

Selanjutnya korban mengambil uang Rp 1,7 juta dari dompet pelaku. Setelah mendapat uang tersebut, korban menyuruh pelaku pulang.

Korban juga bilang kepada pelaku supaya tidak mengurusinya lagi. Namun pelaku berusaha sabar dan menanyakan soal suami siri korban yang baru. “Dijawab oleh korban ‘suami-suami matamu’ Tersangka Rudianto lalu mengambil HP miliknya dari saku celana kanan,” kata Yudisthira.

Sambil menunjukkan screenshot Facebook korban dan komen-komennya bersama Wawan. Namun korban tidak menjawab.

Pelaku bilang kalau korban tidak jawab berarti mati sekarang. Selanjutnya pelaku mengambil pisau di bawah jok sepeda motor. “Korban berusaha merebut pisau itu sambil berkata kamu (Rudianto) mati duluan,” ungkapnya.

Baca juga:  Hingga Agustus, Puluhan Korban Meninggal Lakalantas

Pelaku langsung menusukkan pisau tersebut ke perut sebelah kiri korban sambil berkata “kamu mati duluan”
Korban meronta sambil berteriak minta tolong dan berusaha merebut pisau dari tangan pelaku. Pelaku semakin kalap dan berkali-kali menusuk tubuh korban sehingga ke halaman kampus. Pelaku menusuk punggung kiri korban saat mau jatuh.

Pada adegan 20, usai membunuh Halima, tersangka Rudianto memindahkan sepeda motor sekitar 10 meter dari TKP. Saat itulah dia diteriaki warga supaya jangan lari. Saat itu Rudianto menjawab kalau tergeletak itu istrinya. “Pada adegan 23, pelaku menendang satu kali helm dikenakan korban dengan posisinya tertelungkup di halaman kampus dengan kaki kiri,” ungkapnya.

Baca juga:  Ricuh di Kafe Berbuntut Pembunuhan, Dua Remaja Belasan Tahun Ditangkap

Roby Haryono memberikan pelaku minum. Melihat banyak orang berkerumun, pelaku menyampaikan kalau dirinya tidak bakal lari.

Dia bilang itu istrinya dan ini masalah harga diri. Selanjutnya pelaku diamankan polisi. “Rekonstruksi berlangsung aman dan lancar. Kami kerahkan puluhan anggota untuk mengamankannya,” ucap mantan Kanit Satresnarkoba Polresta Denpasar ini.

Seperti diberitakan, kasus pembunuhan terjadi di pintu masuk Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stispol) Wira Bhakti, Kreneng, Denpasar Timur, Selasa (15/10) lalu. Halima (27) ditusuk sebanyak 14 luka hingga meregang nyawa oleh suami sirinya, Rudianto (40).

Tersangka Rudianto mengaku target yang dia bunuh adalah pria idaman lain (PIL) istrinya yang biasa dipanggil Wawan. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *