GIANYAR, BALIPOST.com – Pemda Gianyar kini sedang membangun videotron di areal simpang empat Taman Ciung Wanara Kabupaten Gianyar. Anggaran diambil dari APBD Gianyar sebesar Rp 1,6 miliar lebih.
Videotron berukuran 12×6 meter ini pun diprediksi akan menjadi yang terbesar di Bali. Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gianyar, I Gede Daging, Selasa (5/11), menerangkan pembangunan videotron ini untuk menjalankan Prepres No 95 tahun 2018 tentang sistem pemerintahan berbasis elektronik.
Bila sudah jadi, videotron ini akan menampilkan informasi dari Pemda Gianyar, terutama tentang layanan masyarakat. “Kontennya nanti berisi visi-misi serta pencapaian Bupati Gianyar, termasuk menayangkan informasi berupa program layanan yang sedang dijalankan untuk masyarakat,” katanya.
Mengenai pengaturan pemutar konten, Daging mengaku akan disiapkan berupa pengaturan manual dan pengaturan melalui jaringan internet yang dikelola langsung lewat command center. “Jadi nanti ada command center, yang mengontrol semua informasi digital,” katanya.
Untuk mewujudkan satu unit videotron berukuran 12×6 meter ini, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,6 miliar. Rincianya untuk harga LED TV ukuran besar seharga Rp 1,1 miliar, serta berbagai komponen lainya yang terpisah, berupa speaker, hingga radio, termasuk stand yang menggunakan ornamen Bali. “LEDnya saja memang sekitar Rp 1,1 miliar, kalau beserta komponen lainnya itu sudah dianggarkan Rp 1,6 miliar lebih,” jabarnya.
Untuk lokasi pemasangan, awalnya sempat ada keinginan di catus pata dekat Lapangan Astina Gianyar. Namun karena dalam waktu dekat dijadikan revitalisasi Pasar Umum Gianyar, akhirnya Bupati Gianyar mengarahkan di lokasi yang sedang dalam tahap pengerjaan saat ini. “Di lokasi yang sekarang itu sedikit mengambil lahan rumah jabatan Waka Polres Gianyar, tetapi sudah kita kordinasikan,” katanya.
Daging mengatakan selain untuk penayangan program pemerintah, Diskominfo ke depan juga berencana mendirikan vidoetron di kecamatan lainnya. “Sekarang ini baru pilot project, ke depan rencananya di setiap kecamatan agar ada,” katanya. (Manik Astajaya/balipost)