Suasana sosialisasi PRO Denpasar. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar kini telah memiliki mobile application PRO Denpasar. Sebelum berbentuk aplikasi, PRO Denpasar awalnya hadir hanya dalam bentuk website.

Namun pada 2015, Pemkot Denpasar melalui Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfos) mencoba menghadirkannya dalam bentuk mobile application. Dalam aplikasi ini, masyarakat bisa mengadukan berbagai persoalan yang terjadi di seputaran Kota Denpasar.

Kepala Seksi Pengembangan Aplikasi Bidang Pengelolaan Smart City Diskominfos Kota Denpasar, Dewa Ngakan Ketut Rama Sanjaya mengatakan melalui aplikasi PRO Denpasar dihasilkan inovasi berupa Youth Park di Taman Kota Lumintang. “Jadi mereka ingin sebuah wadah untuk berdiskusi sesama komunitas. Akhirnya Bapak Wali menyetujui bahkan dihadirkan sayembara untuk desain itu,” jelas Rama, Rabu (6/11).

Baca juga:  Dari “Apotek” Narkoba Digerebek hingga Kasus COVID-19 Harian Bali 1 Digit

Dikatakan, selain bisa menghadirkan berbagai inovasi, melalui aplikasi PRO Denpasar masyarakat juga bisa mengadukan perbagai persoalan, termasuk memantau kinerja aparat pemerintah. Ditegaskan, Pemkot Denpasar selalu terbuka dalam menerima berbagai masukan maupun kritikan dari masyarakat.

“Seperti namanya ‘PRO’, kita ingin keberpihakan masyarakat. Pemerintah itu tidak antikritik dan saran,” tegasnya.

Rama menjelaskan, sampai saat ini aplikasi PRO Denpasar sudah di-download kurang lebih sebanyak 10.000 kali oleh masyarakat. Jika melihat angka ini, ia mengaku bahwa masih kurang lagi 50 persen. Targetnya bisa di-download sebanyak 20.000 kali atau minimal 10 persen dari jumlah penduduk Kota Denpasar.

Target ini didasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar yang berakhir pada 2021 mendatang. Selama ini, pihaknya mengaku terus melakukan sosialisasi agar masyarakat bersedia mendownload dan mengakses berbagai fitur di PRO Denpasar.

Baca juga:  “Warning” ASN, Sekda Denpasar akan Keluarkan Edaran

Sejak dikembangkan dari website ke mobile application pada 2015, PRO Denpasar awalnya hanya berisi fitur pengaduan sebagai layanan utama, live CCTV serta lowongan pekerjaan. Fitur live CCTV ini, Diskominfos kembangkan dengan menggandeng Dinas Perhubungan. Sedangkan lowongan pekerjaan bersinergi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Sertifikasi Kota Denpasar.

Seiring waktu, PRO Denpasar menambah berbagai fitur dengan tampilan yang lebih user friendly atau dapat diterima oleh kaum milenial. Di dalamnya juga ditambahkan fitur berupa city tour.

Dengan adanya fitur ini, aplikasi PRO Denpasar tidak hanya digunakan oleh warga Denpasar sendiri, melainkan juga wisatawan, baik itu lokal, nasional dan mancanegara. Selain menghadirkan berbagai fitur terbaru, Diskominfos juga menggadeng berbagai pihak dalam pengembangan aplikasi ini.

Baca juga:  Puluhan Warga Tektek Peguyangan Datangi Kantor DPRD Denpasar

Misalnya, berbagai instansi vertikal seperti Kejaksaan dan Telkom. Selain itu, beberapa instansi vertikal lain yang juga rencananya diajak dalam pengembangan PRO Denpasar yakni Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), dan berbagai instansi lainnya yang sudah tergabung di Mall Pelayanan Publik Kota Denpasar.

Aplikasi PRO Denpasar juga turut membantu promosi bagi aplikasi lainnya. Beberapa aplikasi itu seperti “Bayar Online” yang dimiliki oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali dan aplikasi “Sidarling” yang dibangun oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *