TRC BPBD Tabanan membersihkan gorong-gorong untuk mengantisipasi melubernya air ke jalan raya saat hujan deras. (BP/ist)

TABANAN, BALIPOST.com – Wilayah Kabupaten Tabanan diguyur hujan pada Sabtu (2/11) malam lalu. Derasnya hujan menyebabkan saluran air meluap hingga ke ruas jalan nasional Denpasar-Gilimanuk, seperti yang terjadi di Jembatan Bajera-Antosari dan Tukad Yeh Nu, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan.

Mengantisipasi kejadian serupa khususnya di Jembatan Tukad Yeh Nu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan menurunkan petugas Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan penanganan yaitu membersihan gorong-gorong. Rupanya ada batang pohon kelapa yang menyumbat aliran air tersebut.

Baca juga:  Masih Ditemukan, Rhodamin B di Makanan Tradisional

“Saat dicek, ternyata ada kayu pohon kelapa yang menyumbat aliran air dari perumahan menuju sungai. Volume saluran got ini cukup besar, jadi seharusnya tidak sampai air meluap ke jalan raya,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Sucita,” Kamis (7/11).

Penanganan gorong-gorong itu baru sebatas membersihkan sampah. Kegiatan dilanjutkan Jumat (8/11) mengingat alat yang digunakan untuk memotong kayu yang menyumbat gorong-gorong diarahkan ke Kecamatan Baturiti lantaran ada informasi pohon tumbang menimpa kabel PLN di Banjar Taman Tanda, Desa Batunya.

Baca juga:  Puluhan Warga Belatung Datangi PN Amlapura

BPBD Tabanan melalui bidang terkait juga melakukan kegiatan sosialisasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga sekolah. Sosialisasi menyasar SMAN 1 Kediri. Perwakilan BPBD Tabanan memperkenalkan apa itu bencana, penanggulangan bencana dan tindakan yang harus dilakukan untuk bisa meminimalisir adanya korban akibat bencana.

Kesiapsiagaan ini juga menindaklanjuti program Pemerintah Provinsi Bali tentang evakuasi mandiri yang rutin digelar tanggal 26 tiap bulannya. “SMA sudah jadi ranah provinsi. Provinsi menetapkan tiap tanggal 26 melakukan evakuasi mandiri yakni bagaimana menuju titik kumpul, dengan cara seperti apa, lewat mana. Sosialisasi ini termasuk permintaan sekaligus mengisi kegiatan BPBD saat tidak ada penanganan bencana,” ungkap Sucita. (Dewi Puspawati/balipost)

Baca juga:  Dua Hal Ini, Penyebab Bangsa Tercerabut dari Nilai Akarnya
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *