Anak-anak usia dini berkunjung ke konservasi penyu untuk mempelajari habitat penyu dan upaya pelestariannya. (BP/may)

GIANYAR, BALIPOST.com – Banyak tantangan yang harus dihadapi penyu untuk dapat bertahan hidup. Hewan purba yang seharusnya dilestarikan ini, malah terancam habitat hidupnya.

Relawan penyu di wilayah Gianyar, Boim menerangkan, habitat hidup penyu adalah di pantai berpasir. Namun pantai berpasir dan garis pantai di Bali semakin berkurang. Hal itu karena terjadi abrasi semakin deras dan pembuatan krib di pantai. “Berkurang karena adanya betonisasi dan kribisasi, jadi tempat untuk bersarang kesulitan,” ujar pria yang sehari-hari bekerja Saba Asri Sea Turtle Conservation.

Baca juga:  Kesadaran Memilah Mulai Muncul, Sampah TPA Peh Berkurang Ribuan Ton Setahun

Cuaca panas yang belakangan terjadi juga mempengaruhi jenis kelamin penyu. Semakin panas temperatur sarangnya, penyu yang lahir kebanyakan betina. “Akan lebih banyak betina yang lahir, ini berbahaya juga untuk ekosistem,” ungkapnya, Jumat (8/11).

Habitat penyu bisa di daerah mana saja, asalkan pantai berpasir. “Jadi kalau sudah dikrib, itu penyu engga bisa hidup di situ,” tandasnya usai memberi edukasi pada anak–anak usia dini yang berkunjung ke konservasi itu.

Baca juga:  Satpol PP Bersihkan Pedagang di Seputar Pasar Rakyat Gianyar dan Pasar Sukawati

Habitat yang terancam ini membuat telur penyu berkurang karena pantai berpasir juga berkurang. “Di daerah sini untuk telur sebenarnya meningkat, di sini masih terjaga cukup baik,” tandasnya.

Ia mengamati garis pantai sudah mulai berkurang di Sanur karena adanya banyak krib, abrasi juga terjadi di daerah Pantai Purnama, dengan naiknya permukaan air laut semakin banyak. Sementara, di daerah Nusa Dua, juga mulai berkurang garis pantainya, demikian juga dengan Pantai Candidasa.

Baca juga:  Bersatu Mewujudkan Bali yang Hijau

Di Saba Asri Sea Turtle itu, ia membantu penyu agar terjaga dari gangguan hewan yang dapat memakan telur penyu. Telur penyu itu ditanam di area pasir di Kawasan Saba Asri. Di sana juga ada kolam penyu, tempat tukik (anak penyu) sebelum dilepas kembali ke laut.

Ada enam jenis penyu di Indonesia. Sementara di Bali hanya ada tiga jenis, yaitu penyu hijau, penyu lekang dan penyu sisik. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *