MANGUPURA, BALIPOST.com – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta secara resmi membuka Festival Seni Budaya (FSB) Kabupaten Badung Ke-XIII tahun 2019, ditandai dengan “Membelah Bumi” yang bermakna melahirkan generasi hebat dari zaman ke zaman. Acara diselenggarakan di panggung terbuka Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Jumat (8/11).
Festival Tahunan ini digelar serangkaian HUT Kota Mangupura yang ke-10 pada tanggal 16 November 2019. Pembukaan Festival tersebut diawali dengan pementasan Adi Merdangga dan Tari Penyambutan Sekar Jepun yang merupakan maskot Kabupaten Badung, pementasan kolaborasi Tari Legong Kuntul, Tari Telek massal dan Tari Barong kolosal yang berjumlah 50 Barong Ket se-Kabupaten Badung.
Ketua Panitia sekaligus Kadisbud Ida Bagus Anom Bhasma melaporkan pada pelaksanaan festival Budaya yang ke-13 sekaligus memperingati hari jadi Kota Mangupura yang ke-10 tahun ini melibatkan generasi milenial yang menampilkan 50 seniman Barong. Mengapa barong, dikatakan karena barong sebagai warisan budaya dunia yang diakui UNESCO, juga penarinya dua orang antara depan dan belakang yang seirama dan bersinergi sehingga diharapkan pembangunan Badung akan memberi kesejahteraan karena pemimpin dan rakyatnya satu irama.
Selain Barong juga ditampilkan Tari Telek, Legong Massal serta Adi Merdangga yang melibatkan kurang lebih 140 pengerawit hasil kerjasama Dinas Kebudayaan dengan listibiya sehingga semua seniman terlibat. Festival Seni Budaya Kabupaten Badung dilaksanakan selama 9 (sembilan) hari hingga 16 November yang akan datang dengan menampilkan beberapa lomba diantaranya Bapang Barong yang dilaksanakan selama 2 hari, kemudian Lomba Baleganjur melibatkan kategori Anak-Anak, Remaja dan Dewasa. “Melalui FSB ini kami memberikan ruang bagi para seniman untuk mengekspresikan garapannya sehingga nanti kita tampilkan dan sebagai momen untuk bangkit dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) yang akan datang,” ujarnya.
Sementara itu Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menyampaikan acara festival Budaya ini merupakan surprise dari seniman-seniman listibiya Kabupaten Badung, seperti sekarang ada tari kolosal, Legong, Telek, dan Bapang Barong kolosal. Dikatakan barong memang disakralkan tapi ada memang khusus untuk dipentaskan.
Menurut Bupati dipilihnya barong untuk pementasan karena Barong itu mempunyai makna “mebarengan” sehingga dengan mebarengan ini diharapkan masyarakat Badung secara menyeluruh Semeton Bali agar bisa bersatu untuk membangun jagat Badung khususnya dan Bali umumnya. “Tari kolosal ini kami pertunjukan salah satu fungsinya adalah untuk selalu ingat dan melestarikannya. Ada juga permainan dolanan anak-anak, nyurat lontar, belajar tarian, Utsawa Dharma Gita, mesatua Bali, dimana semua ini akan ada pergelarannya. Ini salah satu contoh bagaimana kami melestarikan Seni dan Budaya, dengan baik dan benar, kami berikan sepenuhnya kepada para seniman dan generasi milenial yang ada di Kabupaten Badung untuk berkarya,” tegas Bupati.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua TP. PKK Kabupaten Badung Ny. Seniasih Giri Prasta didampingi Ny. Kristiani Suiasa, Ketua DPRD Badung I Putu Parwata beserta Ny. Ayu Parwata, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa beserta istri Ny.Rasniati Adi Arnawa, Kajari Badung Hari Wibowo beserta Ny. Novita Hari Wibowo serta para Pimpinan OPD Kab.Badung dan seniman se-Kabupaten Badung. (Adv/balipost)