TABANAN, BALIPOST.com – Wisatawan asal Prancis, Guidot Gilbert, yang hilang terseret arus Pantai Pasut, Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan, Senin (11/11) sore, akhirnya ditemukan dalam kondisi tewas sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian pada malam hari.
Korban ditemukan dalam kondisi tertelungkup sekitar pukul 22.45 Wita oleh salah seorang warga. Selanjutnya korban dibawa ke BRSU Tabanan untuk selanjutnya dibawa ke RSUP Sanglah, Denpasar, untuk divisum.
Kapolsek Kerambitan Kompol Dewa Gede Putra, Selasa (12/11), menjelaskan, korban ditemukan di timur lokasi kejadian atau berjarak 1 kilometer. Posisinya tertelungkup dan sudah meninggal. Dari pemeriksaan luar, terdapat luka di bagian dagu yang diduga akibat benturan dengan batu karang.
Jenazah Guidot Gilbert dievakuasi oleh tim gabungan dari Basarnas Bali, Pol Air Polres Tabanan, BPBD Tabanan dan Polsek Kerambitan, kemudian dibawa ke BRSUD Tabanan. Atas persetujuan keluarga, jenazah akhirnya dibawa ke RSUP Sanglah. “Jadi, setelah dievakuasi hanya transit sebentar ke BRSUD Tabanan, lalu dibawa ke RS Sanglah,” ujarnya.
Untuk membawa jenazah korban, pihak polisi sempat berkoordinasi dengan Bendesa Adat Kelating mengingat di Pura Puseh Desa Adat Kelating tengah ada kegiatan upacara ngenteg linggih. Jenazah dibawa melewati daerah Tibubiu, tetapi tidak melintasi Pura Puseh setempat.
Saat ini jenazah korban masih dititip di RSUP Sanglah sembari menunggu persetujuan keluarga dan konsulat. Seperti diberitakan sebelumnya, Guidot (75) terseret arus Pantai Pasut sekitar pukul 16.30. Sebelumnya, korban bersama 10 orang temannya baru saja datang dari wisata bersepeda (cycling) dari Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan.
Setibanya di Pantai Pasut, korban dan sejumlah rekannya membasuh tubuhnya karena lelah. Korban sudah diimbau untuk berhati-hati, namun tidak mengindahkan dan malah semakin kedalam. Korban terus ke tengah laut sampai akhirnya terseret ombak. (Dewi Puspawati/balipost)